Investasi Rp5 Triliun untuk Industri Film Indonesia: Menbud Sambut Baik
Menteri Kebudayaan menyambut positif rencana investasi Rp5 triliun dari United Media Asia untuk industri film Indonesia, yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan jangkauan perfilman nasional.

Jakarta, 6 Mei 2025 - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan (Menbud), Fadli Zon, memberikan sambutan positif terhadap rencana investasi senilai Rp5 triliun dari United Media Asia (UMA) untuk industri perfilman Indonesia. Kemitraan ini diinisiasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020-2024, Sandiaga Salahuddin Uno, yang kini kembali berkarir di dunia bisnis. Investasi besar ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan bagi kemajuan perfilman Indonesia, baik dari segi kualitas produksi maupun pengembangan sumber daya manusia.
Fadli Zon menekankan pentingnya peran film sebagai media ekspresi budaya yang mampu menjangkau khalayak global. "Film adalah salah satu platform media, satu instrumen budaya, bahkan ekspresi budaya yang sangat dekat dengan publik dunia. Sangat dekat dengan globalisasi," ujarnya di Jakarta. Beliau juga mengapresiasi keberhasilan film Indonesia yang kini menguasai pangsa pasar bioskop domestik, mencapai 67-70 persen.
Sandiaga Uno menambahkan bahwa komitmen investasi dari berbagai investor asing dan domestik di sektor perfilman Indonesia telah mencapai angka 200-250 juta dolar AS, dengan proyeksi peningkatan hingga 300 juta dolar AS. Investasi ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas film Indonesia, tetapi juga menyerap banyak tenaga kerja. "(UMA) mendorong agar beberapa investor asing yang memberikan komitmen karena masih bergerak tapi sekitar 200-250 juta dolar AS dan dengan harapan total 300 juta dolar AS dari Indonesia dan internasional yang akan diinvestasikan di sini," kata Sandiaga Uno. Ia juga berharap investasi ini dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar film lokal di bioskop Indonesia yang saat ini mencapai 65 persen.
Investasi untuk Kualitas dan SDM
Dana investasi tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi film, termasuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) di industri perfilman. Diperkirakan, satu film mampu menyerap hingga 300 tenaga kerja. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. "Kita harus go global," tegas Sandiaga Uno.
Kerja sama ini terbuka untuk berbagai pihak, termasuk produsen film internasional. Sandiaga Uno berharap kerja sama ini dapat menarik produksi film besar dari luar negeri di lokasi-lokasi yang kaya akan budaya Indonesia, seperti Bali, Lombok, Jawa Barat, dan beberapa wilayah lainnya. Hal ini akan memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia internasional melalui media film.
Chief Commercial Officer UMA, Anka Zumi, menambahkan bahwa investasi ini tidak hanya berfokus pada produksi film, tetapi juga pada pendidikan, infrastruktur, dan pengembangan tenaga kerja kreatif. Investasi ini diharapkan dapat membangun fondasi yang kuat untuk masa depan industri perfilman Indonesia.
Pengelolaan Dana dan Kolaborasi Strategis
Dalam pengelolaannya, dana investasi ini akan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PFN dan Danareksa dalam berbagai proyek strategis. Rincian lebih lanjut mengenai pengelolaan dana akan diumumkan setelah tanggal 20 Mei 2025. Inisiatif ini juga diperkirakan akan menarik mitra strategis dari sektor media, keuangan, pendidikan, dan teknologi, baik dari dalam maupun luar negeri.
Tujuan utama dari investasi ini adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi budaya dan ekonomi kreatif yang mampu bersaing di tingkat global. Investasi akan diarahkan pada berbagai aspek, mulai dari produksi konten lokal berkualitas tinggi, pengembangan talenta, pendidikan, teknologi, hingga pembangunan infrastruktur. Hal ini mencakup produksi film dan serial televisi, platform digital, pelatihan vokasi, dan pusat inovasi.
Dengan investasi besar ini, diharapkan industri perfilman Indonesia dapat semakin berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia internasional. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan investor asing ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem perfilman yang sehat dan berkelanjutan.