Garin Nugroho Sorot Prioritas Dana Indonesiana 2025: Tiga Pilar Penting Majukan Industri Kreatif
Garin Nugroho menekankan tiga prioritas krusial dalam Program Dana Indonesiana 2025 untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif Indonesia, termasuk peningkatan kapasitas, perlindungan pelaku usaha, dan penciptaan ruang berekspresi.

Sutradara kenamaan Garin Nugroho memberikan pandangannya terkait prioritas Program Dana Indonesiana 2025, sebuah program pemerintah yang bertujuan memajukan industri kreatif di Indonesia, khususnya perfilman. Dalam wawancara menjelang pemutaran filmnya, 'Nyanyi Sunyi Dalam Rantang', di Jakarta Pusat, Jumat lalu, Garin memaparkan tiga fokus utama yang menurutnya perlu diperhatikan.
Garin menekankan pentingnya dukungan finansial yang berorientasi pada pemberdayaan individu-individu berbakat. Ia percaya bahwa 'penciptaan ruang pertumbuhan bagi para profesional kreatif untuk berekspresi secara bebas' merupakan kunci utama. Dukungan tersebut, menurutnya, harus diberikan tanpa adanya pembatasan yang menghambat inovasi dan kreativitas. Hal ini, diharapkan dapat mendorong lahirnya karya-karya orisinal yang mampu bersaing di pasar global.
Lebih lanjut, Garin juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan lingkungan yang kondusif bagi para profesional kreatif untuk berkembang. Dengan demikian, potensi besar yang dimiliki para seniman dan pekerja kreatif di Indonesia dapat dioptimalkan secara maksimal, memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan industri kreatif nasional.
Prioritas Utama: Pemberdayaan, Fasilitasi, dan Perlindungan
Garin merinci tiga pilar utama yang harus menjadi prioritas dalam pelaksanaan Program Dana Indonesiana 2025. Pertama, pemberdayaan individu-individu berbakat melalui dukungan finansial tanpa hambatan birokrasi yang berbelit. Kedua, fasilitasi yang komprehensif bagi para pelaku industri kreatif. Ketiga, peningkatan perlindungan bagi pelaku usaha kreatif melalui regulasi yang berpihak.
Terkait fasilitasi, Garin menyoroti perlunya dukungan dalam berbagai aspek, mulai dari peningkatan kapasitas melalui pelatihan, modernisasi teknologi, perluasan jaringan kolaborasi, hingga dukungan distribusi dan promosi karya. Fasilitasi yang terstruktur dan komprehensif ini, diyakini akan meningkatkan produktivitas dan kualitas karya para pelaku industri kreatif.
Sementara itu, mengenai perlindungan, Garin menekankan pentingnya regulasi yang melindungi hak atas kekayaan intelektual, menciptakan iklim usaha yang sehat, dan memberikan kepastian hukum bagi para pelaku industri. Regulasi yang kuat dan adil akan memberikan rasa aman dan kepastian bagi para seniman dan pekerja kreatif dalam berkarya.
Ia berharap Dana Indonesiana dapat menjadi katalisator kemajuan ekonomi kreatif Indonesia, mendorong peningkatan kualitas dan daya saing produk kreatif Indonesia di kancah internasional. Dengan demikian, industri kreatif Indonesia dapat semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
Dana Indonesiana 2025: Akses Lebih Luas, Cakupan Lebih Lebar
Kementerian Kebudayaan telah membuka pendaftaran calon penerima manfaat Dana Indonesiana 2025. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk memperluas akses pendanaan dan meningkatkan partisipasi pelaku budaya. Tahun ini, tersedia sekitar Rp465 miliar dari hasil pengelolaan Dana Abadi Kebudayaan, dengan target lebih dari 1.000 penerima manfaat.
Program ini mencakup berbagai bidang, termasuk dukungan pendanaan untuk penciptaan karya kreatif-inovatif, sinema Indonesia, kajian objek pemajuan budaya dan cagar budaya, restorasi dan pemeliharaan artefak, warisan budaya berkelanjutan, dokumentasi pengetahuan maestro, interaksi budaya, wirausaha budaya, pendayagunaan ruang publik, distribusi internasional, dan dukungan institusional. Dengan cakupan yang luas ini, diharapkan Dana Indonesiana dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan industri kreatif Indonesia.
Program Dana Indonesiana 2025 diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi kemajuan industri kreatif Indonesia. Dengan dukungan yang tepat sasaran dan terstruktur, Indonesia dapat melahirkan karya-karya berkualitas yang mampu bersaing di tingkat global, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Garin Nugroho, melalui pandangannya yang tajam dan relevan, telah memberikan arahan penting bagi pemerintah dalam mengelola dan memprioritaskan Program Dana Indonesiana 2025. Harapannya, program ini dapat benar-benar menjadi katalisator bagi kemajuan industri kreatif Indonesia dan mengangkat nama Indonesia di kancah internasional.