Kemenpar Fokus Event Budaya di 2025: Efisiensi Anggaran, Dampak Ekonomi Lokal Jadi Prioritas
Kementerian Pariwisata memprioritaskan penyelenggaraan event budaya dan ekonomi kreatif di Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, meskipun anggaran terbatas, demi mendongkrak ekonomi lokal dan mendatangkan wisatawan.

Jakarta, 17 Februari 2025 - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengubah fokus pada penyelenggaraan event budaya dan ekonomi kreatif di tahun 2025. Hal ini dilakukan sebagai respon atas kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. Prioritas utama kini adalah menyelenggarakan kegiatan yang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal dan menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Efisiensi Anggaran dan Fokus Baru Kemenpar
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu, menjelaskan bahwa Kemenpar memprioritaskan event-event yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat. "Kita coba prioritaskan untuk event-event yang betul-betul memberikan dampak terhadap masyarakat," kata Vinsensius kepada ANTARA. Surat edaran telah dikirimkan kepada seluruh Gubernur di Indonesia untuk tetap menyelenggarakan event, meskipun dengan pembatasan anggaran dari pemerintah pusat.
Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Kemenpar mendorong kerja sama dengan berbagai stakeholder, termasuk pihak swasta dan BUMN, untuk mendukung penyelenggaraan event. Meskipun anggaran terbatas, Kemenpar tetap berkomitmen untuk membantu pelaksanaan event terpilih.
Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025: Seleksi Ketat
Untuk Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, dari 700 proposal yang diajukan oleh 38 daerah, hanya 10 hingga 15 event yang akan mendapatkan dukungan penuh dari Kemenpar. Proses kurasi yang ketat dilakukan untuk memilih event yang berpotensi menarik wisatawan dan memberikan dampak ekonomi yang besar. "Dari 110 event itu saat ini mungkin hanya 10 sampai 15 event saja yang baru kita bisa dukung," ujar Vinsensius.
Ia menambahkan bahwa jika ada tambahan anggaran, Kemenpar siap mendukung seluruh 110 event yang diajukan. Launching 10-15 event unggulan KEN 2025 direncanakan pada awal Maret 2025, bertepatan dengan bulan puasa.
Dampak Ekonomi yang Signifikan
Vinsensius menekankan potensi besar sektor pariwisata dalam meningkatkan pendapatan negara. Mengutip data kerja sama dengan Litbang Kompas, ia menyebutkan bahwa 109 event pada tahun sebelumnya menghasilkan perputaran uang mencapai Rp13,7 triliun dan menarik hampir 8 juta wisatawan nusantara. "Jadi memang betapa besar dampak daripada event ini untuk pergerakan bisnis maupun pertumbuhan ekonomi terutama perputaran uang," tegasnya.
Anggaran Kemenparekraf untuk tahun 2025 mencapai sekitar Rp1,7 triliun, dengan Kemenpar menerima sekitar Rp1,4 triliun dan Kemenekraf Rp279 miliar. Dengan anggaran yang tersedia, Kemenpar fokus pada penyelenggaraan event yang memberikan dampak ekonomi maksimal bagi masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Dengan adanya pembatasan anggaran, Kemenpar mengalihkan fokus pada penyelenggaraan event yang berdampak langsung pada perekonomian lokal dan menarik wisatawan. Kolaborasi dan seleksi ketat menjadi kunci keberhasilan strategi ini dalam rangka memajukan sektor pariwisata Indonesia melalui Kharisma Event Nusantara 2025.