Mudik Lebaran 2025: Peningkatan Angka Pemudik dan Penurunan Kecelakaan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo laporkan peningkatan angka mudik dan balik Lebaran 2025, serta penurunan angka kecelakaan di jalan tol dan jalur arteri.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melaporkan peningkatan jumlah pemudik dan pembalik Lebaran 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Posko PT Jasamarga Transjawa (JTT), Karawang, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025). Peningkatan ini terjadi meskipun terdapat sejumlah upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan.
Menurut Kapolri, angka pemudik dan pembalik Lebaran 2025 meningkat 0,6 persen dibandingkan tahun 2024. "Angka yang melaksanakan mudik dan balik, angkanya juga meningkat 0,6 persen dibandingkan tahun 2024. Artinya dari sisi angka masyarakat yang melaksanakan mudik terjadi peningkatan," ujar Kapolri Listyo.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah pemudik, Kapolri juga menyampaikan kabar baik terkait penurunan angka kecelakaan. Berbagai upaya rekayasa lalu lintas dan pengamanan yang dilakukan terbukti efektif mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.
Rekayasa Lalu Lintas dan Penurunan Kecelakaan
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan arus balik adalah penerapan sistem satu arah (one way) nasional. Sistem ini diberlakukan mulai gerbang Tol Kalikangkung Semarang hingga gerbang Tol Cikampek Utama. Kapolri bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Kesehatan secara resmi membuka flag off untuk sistem ini.
Penerapan sistem one way dan berbagai rekayasa lalu lintas lainnya berdampak positif pada penurunan angka kecelakaan. Di jalan tol, angka kecelakaan turun 12 persen, sementara angka kecelakaan fatalitas menurun hingga 88 persen. Penurunan signifikan juga terjadi di jalur arteri, khususnya di Jawa Barat, dengan penurunan angka kecelakaan mencapai 64 persen.
"Atas kerja keras seluruh rekan-rekan dengan berbagai macam alternatif dan rekayasa. Dari sisi jumlah masyarakat yang mengalami kecelakaan ini juga mengalami penurunan, di jalan tol turun 12 persen dan yang fatalitas turun 88 persen," jelas Kapolri. "Sementara untuk di seluruh jalur termasuk juga jalur arteri khususnya di Jawa Barat ini turun 64 persen. Jadi Alhamdulillah artinya masyarakat yang melaksanakan mudik dan balik tahun ini bisa lebih aman dan bisa lebih lancar," tambahnya.
Pemantauan Arus Balik dan Rekayasa Lalu Lintas
Kapolri juga melakukan pengecekan langsung arus balik Lebaran di Tol Cikampek Utama KM 70. Dari hasil pemantauan tersebut, dilaporkan bahwa hingga saat itu, 52 persen pemudik telah memasuki Jakarta. Sebelum penerapan one way nasional, rekayasa lalu lintas one way lokal juga telah diterapkan sejak malam sebelumnya.
"Alhamdulillah, tadi dilaporkan oleh Dirut Operasi Jasa Marga, khususnya untuk jalan tol bahwa sampai saat ini sudah 52 persen yang masuk Jakarta. Dan sebelum kita laksanakan one way (satu arah) nasional, ini kita juga menerapkan rekayasa baru yang namanya one way lokal, sudah mulai kita laksanakan dari kemarin malam," ucap Kapolri.
Berbagai rekayasa lalu lintas yang diterapkan terbukti efektif meningkatkan kelancaran arus mudik dan balik. Waktu tempuh perjalanan mudik tercatat 5 jam 46 menit, dan waktu tempuh perjalanan balik 5 jam 6 menit. Angka ini jauh lebih cepat dibandingkan tahun 2024.
"Alhamdulillah dari rekayasa yang ada, kita mendapatkan laporan bahwa baik dari sisi kelancaran, ini juga terjadi peningkatan dibanding tahun 2024, di mana untuk mudik 5 jam 46 menit dan untuk balik 5 jam 6 menit, ini jauh lebih cepat dibandingkan tahun 2024," jelasnya.
Sebagai upaya antisipasi kepadatan arus balik, penerapan sistem contraflow juga telah diberlakukan dari KM 70 sampai KM 47 arah Jakarta di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sejak Kamis (3/4).
Secara keseluruhan, pelaksanaan mudik dan balik Lebaran 2025 menunjukkan peningkatan jumlah pemudik namun dengan angka kecelakaan yang lebih rendah berkat berbagai strategi dan rekayasa lalu lintas yang diterapkan oleh pihak berwenang.