Pariwisata: Pilar Ekonomi Indonesia di Tengah Dinamika Global
Kemenpar optimistis sektor pariwisata akan menjadi penopang utama perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian global, ditandai dengan peningkatan kerja sama dengan Yunnan, China.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI menegaskan peran krusial sektor pariwisata dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah fluktuasi ekonomi global. Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menyatakan bahwa pariwisata menjadi benteng pertahanan ekonomi nasional dalam situasi yang penuh tantangan. Hal ini disampaikan dalam acara "Promosi Pariwisata dan Budaya Yunnan di Indonesia" di Jakarta, Kamis (16/5).
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai latar belakang penguatan kerja sama pariwisata dengan berbagai pihak, termasuk Provinsi Yunnan, China. Menurut Made Marthini, pariwisata menjadi kunci utama dalam meningkatkan interaksi sosial dan ekonomi antara Indonesia dan China. Ia menekankan pentingnya peningkatan konektivitas, khususnya penambahan frekuensi penerbangan antara kedua negara.
Selain konektivitas, Kemenpar juga fokus pada penguatan promosi pariwisata Indonesia dan Yunnan, mengingat masih banyak masyarakat Indonesia yang belum familiar dengan potensi wisata di provinsi tersebut. Indonesia dan Yunnan dinilai memiliki kesamaan yang signifikan, yaitu kekayaan budaya, alam, dan situs warisan dunia yang diakui UNESCO.
Penguatan Kerja Sama Pariwisata Indonesia-Yunnan
Kemenpar mencatat capaian positif dengan kedatangan hampir 1,2 juta wisatawan asal China pada tahun 2024, meskipun sedikit di bawah target 1,5 juta. Kemenpar berharap kerja sama dengan Yunnan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan memberikan dampak ekonomi positif bagi kedua negara. Kesamaan budaya dan alam antara Indonesia dan Yunnan dianggap sebagai nilai tambah dalam upaya pengembangan sektor pariwisata.
Duta Besar Republik Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun, sebelumnya telah menyampaikan target dua juta wisatawan asal China pada tahun 2025. Data menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan China tertinggi tercatat pada tahun 2018 dengan 2.139.161 pengunjung, sementara pada tahun 2024 mencapai 1.198.582 orang. Hal ini menunjukkan potensi besar yang masih dapat digali melalui kerja sama yang lebih intensif.
Kemenpar optimistis bahwa kerja sama yang erat dengan Yunnan akan mampu mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Dengan promosi yang tepat dan peningkatan konektivitas, diharapkan jumlah wisatawan China akan meningkat pesat di tahun-tahun mendatang.
Potensi Pariwisata Indonesia dan Yunnan
- Kekayaan Budaya: Indonesia dan Yunnan sama-sama memiliki beragam budaya dari berbagai suku bangsa.
- Keindahan Alam: Kedua wilayah menawarkan keindahan alam yang menakjubkan.
- Situs Warisan Dunia UNESCO: Baik Indonesia maupun Yunnan memiliki situs warisan dunia yang diakui UNESCO, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan China. Dengan mengoptimalkan potensi pariwisata, kedua negara dapat meraih manfaat ekonomi yang signifikan dan mempererat hubungan antar masyarakat.
Secara keseluruhan, Kemenpar optimis bahwa sektor pariwisata akan terus menjadi pilar penting perekonomian Indonesia, dan kerja sama dengan Yunnan menjadi langkah strategis untuk mencapai target tersebut. Peningkatan konektivitas dan promosi yang efektif akan menjadi kunci keberhasilan dalam menarik lebih banyak wisatawan asing ke Indonesia.