Tahukah Anda? Peran Pria dalam IVF Ternyata Sumbang 50% Keberhasilan Program Bayi Tabung!
Seringkali fokus pada wanita, ternyata Peran Pria dalam IVF sangat krusial! Dokter ungkap kontribusi 50% calon ayah dalam keberhasilan program bayi tabung. Apa saja yang perlu diperhatikan?

Keberhasilan program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) tidak hanya semata-mata ditentukan oleh kondisi medis perempuan. Faktor dari pihak pria ternyata memiliki porsi kontribusi yang sama besar dalam mencapai tujuan kehamilan. Hal ini ditegaskan oleh dokter spesialis andrologi, dr. Androniko Setiawan, Sp.And, dalam sebuah diskusi edukatif.
Diskusi bertema “Personalized Paths to Parenthood” yang diselenggarakan oleh Benih IVF Center di Jakarta pada Sabtu, 2 Agustus, menyoroti pentingnya peran calon ayah. Dr. Androniko menjelaskan bahwa kualitas sperma sangat dipengaruhi oleh gaya hidup sehari-hari. Oleh karena itu, komitmen pria terhadap pola hidup sehat menjadi kunci utama dalam mendukung proses pembuahan.
Pandangan umum yang sering menempatkan perempuan sebagai pusat perhatian dalam proses IVF perlu diluruskan. Dr. Androniko menekankan bahwa pria menyumbang hingga 50 persen faktor keberhasilan. Pemahaman ini krusial untuk memastikan pendekatan yang komprehensif dan seimbang dalam upaya pasangan memperoleh keturunan melalui IVF.
Pentingnya Kualitas Sperma dan Gaya Hidup Pria
Kualitas sperma menjadi elemen vital dalam menentukan keberhasilan pembuahan pada program IVF. Dr. Androniko Setiawan menggarisbawahi bahwa beberapa kebiasaan sehari-hari dapat berdampak signifikan terhadap kualitas sperma. Kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol, serta paparan panas berlebihan sebaiknya dihindari.
Paparan panas dalam jangka panjang, misalnya dari berendam air panas atau penggunaan sauna, dapat menurunkan kualitas sperma secara drastis. Hal ini karena suhu tinggi dapat merusak sel-sel sperma dan mengurangi motilitasnya. Oleh karena itu, menjaga suhu tubuh dan menghindari lingkungan panas ekstrem sangat dianjurkan bagi calon ayah.
Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat adalah investasi penting bagi pria yang sedang menjalani program IVF. Dengan menghindari kebiasaan buruk dan menerapkan pola hidup yang lebih baik, kualitas sperma dapat terjaga. Hal ini secara langsung akan meningkatkan peluang keberhasilan program bayi tabung yang sedang dijalani pasangan.
Pendekatan Komprehensif: Couple Screening dalam IVF
Untuk memastikan penanganan yang tepat sejak awal, dr. Androniko menyarankan pendekatan pemeriksaan bersama atau couple screening. Pemeriksaan secara paralel ini memungkinkan penilaian komprehensif terhadap kesehatan reproduksi kedua belah pihak. Dengan demikian, setiap potensi masalah dapat teridentifikasi dan ditangani secara efektif.
Pemeriksaan awal pada pria dimulai dengan analisis sperma menggunakan mikroskop. Analisis ini bertujuan untuk menilai jumlah, bentuk (morfologi), dan motilitas (pergerakan) sperma. Ketiga parameter ini merupakan indikator penting dari potensi kesuburan pria dan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.
Selanjutnya, wawancara medis dilakukan untuk mengevaluasi frekuensi hubungan seksual dan kemungkinan adanya gangguan fungsi seksual. Jika diperlukan, tahapan pemeriksaan dapat diperluas. Ini meliputi tes genetik, pemeriksaan hormon, evaluasi fisik menyeluruh, hingga uji laboratorium lanjutan untuk mendapatkan gambaran kesehatan reproduksi pria secara detail.
Komitmen dan Dukungan Emosional Kunci Keberhasilan
Keberhasilan program IVF tidak hanya bergantung pada teknologi medis canggih, tetapi juga pada komitmen kuat dari kedua pasangan. Komitmen ini mencakup kesediaan untuk menjalani perubahan gaya hidup yang diperlukan serta menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur. Dukungan timbal balik antara pasangan sangat esensial sepanjang proses ini.
Peran aktif pria dalam memahami dan menjaga kesehatan reproduksi menjadi elemen penting. Dengan terlibat secara proaktif, pria dapat memberikan dukungan fisik dan mental yang signifikan bagi pasangannya. Hal ini menciptakan lingkungan yang positif dan kolaboratif dalam menghadapi tantangan IVF.
Pendekatan yang setara dan dukungan emosional timbal balik dinilai dapat meningkatkan peluang keberhasilan program kehamilan. Selain itu, dukungan ini juga dapat secara signifikan mengurangi tekanan psikologis yang kerap dirasakan oleh salah satu pihak. Dengan demikian, perjalanan menuju memiliki keturunan dapat dilalui dengan lebih tenang dan optimis.