Toyota Dampingi Finalis TEY di Merauke: Manfaatkan Limbah Sapi dan Sagu untuk Ekonomi Hijau
Toyota Indonesia kembali memberikan pendampingan kepada finalis Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 di Merauke, Papua Selatan, untuk mematangkan proyek ramah lingkungan berbasis limbah dan energi surya.

Toyota Indonesia kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan memberikan pendampingan kepada finalis Toyota Eco Youth (TEY) ke-13. Pendampingan atau yang disebut "genba" ini dilakukan di SMAN 3 Merauke, Papua Selatan, tepatnya pada tanggal 3 Mei 2024. Kegiatan ini berfokus pada penyempurnaan 25 proposal terbaik yang telah terpilih, salah satunya dari SMAN 3 Merauke yang menawarkan solusi inovatif untuk pengelolaan limbah.
Sebelumnya, Toyota telah melakukan kegiatan serupa di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Balikpapan, Surabaya, Manado, Makassar, dan Mojokerto. Tujuannya adalah untuk memastikan agar proyek-proyek lingkungan yang diusulkan oleh para finalis TEY benar-benar aplikatif, bermanfaat bagi masyarakat luas, dan dapat diimplementasikan secara efektif. Pendampingan ini menjadi kunci keberhasilan program TEY dalam mewujudkan dampak positif yang nyata bagi lingkungan.
SMAN 3 Merauke berhasil masuk dalam 25 finalis berkat proposal mereka yang bertema "Brown Block of Life (BBL)". Proposal ini mengusung ide pemanfaatan limbah kotoran sapi dan ampas sagu sebagai pupuk kompos berbasis energi surya, dengan konsep ekonomi sirkular. Ide ini dinilai sangat inovatif dan relevan dengan kondisi geografis Merauke, yang merupakan salah satu pusat produksi sagu terbesar di Indonesia dan memiliki banyak peternakan sapi.
Inovasi Ramah Lingkungan dari Merauke
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto, menyatakan bahwa proposal "Brown Block of Life" dari SMAN 3 Merauke merupakan contoh nyata dari ide-ide inovatif yang sejalan dengan upaya dekarbonisasi. "Proposal Eco Project yang disusun dan diajukan oleh SMAN 3 Merauke bertema Brown Block of Life yang ingin merealisasikan ide inovasi Eco Project, sebagai solusi atas permasalahan lingkungan hidup yang ada di wilayah mereka," kata Nandi dalam keterangan resminya.
Tema TEY tahun ini, "EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi", sangat selaras dengan proyek BBL. Ide ini dinilai kreatif dan inovatif, serta sejalan dengan upaya dekarbonisasi di era transisi energi. Para siswa SMAN 3 Merauke menunjukkan keinginan kuat untuk merealisasikan gagasan mereka sebagai solusi permasalahan lingkungan di sekitar mereka.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto, menambahkan bahwa program TEY bukan hanya sekadar meningkatkan kepedulian lingkungan pada generasi muda. Lebih dari itu, Toyota ingin melahirkan pionir lingkungan yang mampu mewujudkan inovasi untuk mengatasi masalah lingkungan sekitar. "Karena itu kami berharap program TEY bisa pula menjadi sarana aktualisasi bagi para generasi muda dari kalangan pelajar setingkat SLTA, dan saling berklobaorasi untuk merealisasikan ide-ide, ataupun gagasan dalam mengatasi permasalahan lingkungan hidup, serta memanfaatkan peluang-peluang baru dalam mengatasinya dengan tujuan mengembangkan ekonomi masyarakat," ujar Henry Tanoto.
Pemanfaatan Limbah dan Ekonomi Sirkular
Proyek BBL dari SMAN 3 Merauke memanfaatkan limbah kotoran sapi dan ampas sagu untuk menciptakan pupuk kompos ramah lingkungan. Proses ini melibatkan masyarakat setempat, sehingga menciptakan dampak ekonomi yang signifikan. Ide ini sangat relevan dengan potensi geografis Papua Selatan sebagai pusat produksi sagu dan daerah peternakan sapi.
Dengan memanfaatkan energi matahari, proyek ini menekan biaya produksi dan dapat menutrisi tanaman hingga 4 tahun. BBL menyediakan alternatif pupuk organik murah, meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak, serta menciptakan lapangan kerja baru. Produksi dan penjualan kompos menjadi sumber pendapatan tambahan, memperkuat perekonomian lokal.
Secara keseluruhan, proyek ini menciptakan sirkulasi ekonomi yang positif di masyarakat. Hal ini menunjukkan bagaimana inovasi berbasis limbah dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Inisiatif seperti ini patut diapresiasi dan didorong untuk menciptakan dampak yang lebih luas bagi Indonesia.
Kegiatan pendampingan Toyota ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung generasi muda untuk berkontribusi dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Dengan memberikan pendampingan dan dukungan, Toyota berharap dapat melahirkan lebih banyak lagi inovasi dan solusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan.