Wamenkominfo Dorong Media Cari Model Bisnis Baru di Era Digital
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) mendorong industri media untuk berinovasi dan mencari model bisnis baru agar tetap bertahan di tengah dominasi platform digital dan maraknya misinformasi.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, menyerukan kepada pelaku industri media dan pers di Indonesia untuk segera beradaptasi dengan perubahan lanskap media digital yang dinamis. Dalam keterangan resminya Minggu lalu, ia menekankan perlunya pencarian model bisnis baru untuk memastikan keberlangsungan media nasional sebagai pilar demokrasi. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya konsumsi informasi melalui media sosial dan platform digital lainnya, yang memberikan tantangan sekaligus peluang bagi industri media tradisional.
Nezar Patria menyoroti dominasi platform digital dalam distribusi informasi dan perubahan perilaku masyarakat yang lebih banyak mengonsumsi informasi melalui media sosial. Ia menyadari bahwa hal ini telah menciptakan tantangan besar bagi media konvensional dalam mempertahankan eksistensinya. Oleh karena itu, ia mendorong industri media untuk berinovasi dan menemukan strategi yang efektif untuk menghadapi tantangan tersebut. Menurutnya, keberadaan media yang sehat dan kuat sangat penting bagi tegaknya demokrasi.
Wamenkominfo juga menyampaikan keprihatinannya terhadap gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di industri pers. Ia berharap masalah ini dapat segera terselesaikan dengan adil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Di tengah tantangan tersebut, Nezar Patria tetap optimistis bahwa industri media nasional mampu bertahan dan berkembang. Ia percaya bahwa dengan inovasi dan kolaborasi, media dapat menemukan model bisnis yang berkelanjutan.
Mencari Model Bisnis Baru di Era Digital
Nezar Patria mengungkapkan beberapa peluang model bisnis baru yang dapat dipertimbangkan oleh industri media. Salah satu yang paling penting adalah kolaborasi yang konkret untuk melawan misinformasi, disinformasi, dan hoaks yang marak beredar di platform media sosial. Kolaborasi ini dapat melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, platform digital, dan media itu sendiri.
Selain itu, ia juga menyoroti munculnya teknologi baru seperti artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang dapat menjadi ancaman maupun peluang bagi industri media. Teknologi AI dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional media, namun di sisi lain juga berpotensi menimbulkan tantangan baru seperti penyebaran informasi palsu yang dihasilkan oleh AI.
Wamenkominfo juga menekankan pentingnya menjaga jurnalisme berkualitas di tengah gempuran teknologi. Momentum Hari Kebebasan Pers Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 Mei menjadi pengingat akan pentingnya peran media dalam menjaga demokrasi dan menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat. Pemerintah, menurutnya, berupaya untuk mendukung media dalam menjaga kualitas jurnalisme.
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas sebagai upaya untuk menyeimbangkan hubungan antara media dan platform digital. Harapannya, peraturan ini dapat membantu media bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang ketat.
Tantangan dan Peluang Kolaborasi
Nezar Patria mendorong industri media untuk mengeksplorasi berbagai model bisnis, baik secara mandiri maupun melalui kolaborasi dengan platform digital. Ia menekankan perlunya exercise dan percobaan untuk menemukan model yang paling tepat dan berkelanjutan. Kolaborasi dengan platform digital dapat membuka peluang baru untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan menghasilkan pendapatan yang lebih stabil.
Namun, kolaborasi ini juga perlu dijalankan dengan hati-hati agar tidak mengorbankan independensi dan integritas jurnalistik. Media perlu memastikan bahwa kolaborasi tersebut tidak mengarah pada penyensoran atau pembatasan informasi. Menemukan keseimbangan antara kolaborasi dan kemandirian menjadi kunci keberhasilan model bisnis baru ini.
Industri media dihadapkan pada tantangan yang kompleks di era digital. Namun, dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang tepat, industri media nasional masih memiliki potensi untuk tumbuh kuat dan menjalankan tugasnya sebagai pilar demokrasi. Peran pemerintah dalam mendukung industri media melalui regulasi dan kebijakan yang tepat sangatlah penting.
Di tengah perubahan yang begitu cepat, industri media perlu terus beradaptasi dan berinovasi untuk memastikan keberlangsungannya. Model bisnis baru yang berkelanjutan dan kolaborasi yang sehat dengan platform digital menjadi kunci untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang di era digital ini. Dengan demikian, media dapat tetap menjalankan perannya sebagai penyedia informasi yang akurat, independen, dan terpercaya bagi masyarakat.