Wamenkominfo Dorong Pengembangan AI yang Etis dan Bertanggung Jawab
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) menekankan pentingnya praktik baik dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) untuk mencegah risiko negatif dan memastikan pemanfaatannya yang etis dan bertanggung jawab.

Jakarta, 21 Februari 2025 - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyoroti perlunya praktik baik dalam pengembangan teknologi artificial intelligence (AI) yang etis dan bertanggung jawab. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya di acara Tech & Telco Summit 2025 di Jakarta. Beliau menekankan pentingnya kesadaran akan risiko negatif dari teknologi AI dan perlunya langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak buruknya.
Nezar Patria mengungkapkan bahwa sebagian besar perusahaan yang menggunakan AI telah menerapkan piagam etika atau panduan etika dalam pengembangannya. "Dan peningkatan sekarang ini ditunjukkan oleh sejumlah perusahaan ya, dengan 80 persen dari perusahaan-perusahaan yang memakai AI itu mereka memiliki piagam etika gitu atau semacam panduan etika dalam pengembangan AI," ujarnya. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya pengembangan AI yang bertanggung jawab di kalangan pelaku industri.
Lebih lanjut, Wamenkominfo menjelaskan beberapa praktik baik yang perlu diterapkan. Sistem AI harus mudah dipahami dan bertanggung jawab, sehingga masyarakat dapat memahami dan mempercayai teknologi tersebut. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap AI.
Pentingnya AI yang Bebas Bias dan Inklusif
Salah satu poin penting yang diangkat Nezar Patria adalah pentingnya AI yang bebas dari bias yang merugikan. Sistem AI harus dikembangkan dan diimplementasikan secara inklusif dan tanpa diskriminasi. Hal ini memastikan bahwa teknologi AI dapat dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang mereka.
Selain itu, perlindungan data pengguna juga menjadi perhatian utama. Nezar menekankan perlunya prosedur yang jelas dalam pengelolaan data pengguna dan transparansi dalam penggunaan data tersebut. "Hal lain yang menjadi perhatian kita tentu saja kita harus memberikan perhatian kepada perlindungan data, data pengguna dengan prosedur yang jelas," ucapnya. Para pengembang AI diharapkan memberikan panduan dan meningkatkan kesadaran pengguna tentang bagaimana data pribadi mereka digunakan.
Wamenkominfo juga menambahkan bahwa, "Diharapkan para pengembang AI itu juga memberikan panduan-panduan, ataupun juga awareness pada pengguna tentang data-data mereka, data-data pribadi mereka yang mungkin akan dipakai dalam pengembangan AI,"
Mekanisme Pengawasan yang Ketat
Nezar Patria juga menekankan pentingnya mekanisme pengawasan yang jelas dalam penggunaan teknologi AI, terutama di sektor-sektor kritis seperti kesehatan dan layanan finansial. Pengawasan yang ketat di tingkat sektoral dinilai perlu untuk memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan mencegah potensi penyalahgunaan.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa pengawasan terhadap penggunaan AI pada sektor kesehatan, harus lebih ketat di tingkat sektoral. Hal ini untuk memastikan keamanan dan keakuratan data yang digunakan dalam sistem AI di bidang kesehatan.
Pengawasan yang sama pentingnya juga diterapkan pada sektor layanan finansial untuk mencegah potensi penipuan atau manipulasi data.
AI untuk Mendukung Kebutuhan Manusia
Terakhir, Nezar Patria menegaskan bahwa sistem AI harus dirancang untuk mendukung kebutuhan manusia dan tidak boleh menggantikan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini perlu dijadikan norma dasar dalam pengembangan dan implementasi AI di Indonesia.
Sistem AI yang dikembangkan harus selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dan etika. Tujuan utama pengembangan AI adalah untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, bukan untuk menggantikan peran manusia.
Sebagai penutup, Nezar Patria menyatakan, "Jadi Indonesia menginginkan adanya AI yang etis, adil, dan bertanggung jawab." Pernyataan ini menegaskan komitmen Indonesia dalam mengembangkan teknologi AI yang bermanfaat bagi masyarakat dan sesuai dengan nilai-nilai etika.