Leo/Bagas Fokus All England Usai Kandas di Thailand Masters
Leo/Bagas, ganda putra Indonesia, gagal di perempat final Thailand Masters 2025, namun kini fokus mempersiapkan diri untuk All England 2025 setelah mengakui keunggulan pasangan Korea Selatan.
Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, harus mengakui kekalahan di perempat final Thailand Masters 2025. Namun, kekalahan dari pasangan Korea Selatan, Jin Yong/Seo Seung Jae, dengan skor 18-21, 16-21, tak menyurutkan semangat mereka. Pasangan unggulan pertama ini kini mengalihkan fokus sepenuhnya pada turnamen bergengsi berikutnya: All England Open 2025.
Setelah Thailand Masters, Leo/Bagas akan memiliki waktu satu bulan untuk berlatih dan memperbaiki kekurangan. "Setelah ini, kami akan ada jeda satu bulan, mempersiapkan turnamen berikutnya, yaitu All England. Kami mau terus memperbaiki apa yang masih kurang," ujar Bagas, seperti dikutip dari keterangan resmi PBSI. Mereka menyadari perlunya peningkatan performa untuk menghadapi kompetisi yang lebih ketat di All England.
Kekalahan di Thailand Masters diakui sebagai hasil dari permainan apik pasangan Korea Selatan. "Pasangan Korea bermain sangat rapi, rotasinya bagus dan jarang melakukan kesalahan sendiri," ungkap Leo, menganalisa penampilan lawan yang lebih konsisten. Meskipun demikian, Leo/Bagas tetap melihat perkembangan positif dalam penampilan mereka.
Dibandingkan penampilan mereka di Indonesia Masters 2025 pekan lalu, Leo/Bagas menilai performa mereka di Thailand Masters mengalami peningkatan. "Kami tetap bersyukur dengan hasil ini, permainan kami dibandingkan saat Indonesia Masters pekan lalu juga meningkat," kata Bagas. Hal ini menunjukan adanya progres dalam strategi dan kemampuan mereka di lapangan.
Meskipun Leo/Bagas gagal melaju ke semifinal, tiga wakil Indonesia lainnya berhasil lolos. Mereka adalah ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti, serta tunggal putri Putri Kusuma Wardani. Sayangnya, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil dan Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah harus tersingkir di perempat final.
Dengan waktu persiapan satu bulan, Leo/Bagas memiliki kesempatan untuk memperbaiki strategi dan meningkatkan kerjasama di lapangan. Mereka bertekad untuk tampil lebih baik dan memberikan yang terbaik di All England Open 2025. Kegagalan di Thailand Masters menjadi pelajaran berharga dalam perjalanan mereka menuju kesuksesan di turnamen-turnamen berikutnya.
All England 2025 menjadi target utama Leo/Bagas setelah perhentian mereka di Thailand Masters. Mereka akan memanfaatkan waktu jeda untuk meningkatkan kemampuan dan taktik, dengan harapan dapat meraih hasil yang lebih baik di turnamen bergengsi tersebut. Dukungan dari PBSI dan penggemar bulu tangkis Indonesia tentunya akan sangat berarti bagi mereka.