Program Indonesia Bugar: ORKI Dorong Pendekatan Kontekstual untuk Kebugaran Anak
Organisasi Olahraga Kebugaran Indonesia (ORKI) menekankan pentingnya pendekatan kontekstual dalam Program Indonesia Bugar, menyesuaikan program kebugaran dengan usia dan tahap perkembangan siswa untuk hasil optimal.
Jakarta, 7 Februari 2024 - Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Organisasi Olahraga Kebugaran Indonesia (PP ORKI), Defrizal Siregar, menyoroti pentingnya pendekatan kontekstual dalam pelaksanaan Program Indonesia Bugar. Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada pemahaman perbedaan kebutuhan fisik anak di berbagai jenjang pendidikan.
Dukungan ORKI dan Pendekatan yang Tepat Sasar
"Kami sangat mendukung Program Indonesia Bugar karena kebugaran anak-anak merupakan investasi jangka panjang bagi bangsa," ujar Defrizal kepada ANTARA. Namun, ia menambahkan, "Kebijakan ini perlu diiringi pendekatan yang sesuai dengan jenjang usia siswa agar manfaatnya optimal." ORKI menyadari bahwa pendekatan yang seragam untuk semua siswa SD, SMP, dan SMA tidaklah efektif.
Program Indonesia Bugar, yang bertujuan meningkatkan kebugaran fisik anak Indonesia, membutuhkan strategi yang disesuaikan dengan tahap perkembangan masing-masing siswa. Anak SD, SMP, dan SMA memiliki kebutuhan fisik yang berbeda. Anak usia SD masih dalam fase pembentukan fisik multilateral, sementara anak SMP membutuhkan pengembangan daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory). Sedangkan siswa SMA, fokusnya sudah pada pengembangan performa fisik yang lebih spesifik.
Variasi Program untuk Efektivitas Maksimal
Defrizal menjelaskan, "Jika gerakan fisik yang diterapkan sama untuk semua jenjang, itu tidak efektif. Harus ada variasi sesuai dengan tahap perkembangan masing-masing siswa." ORKI, sebagai organisasi yang mendukung program ini, telah berkolaborasi dengan berbagai induk organisasi olahraga (Inorga) untuk menciptakan program yang lebih variatif dan menarik.
Salah satu contohnya adalah program 'Runner Goes to School' yang bertujuan untuk mendorong budaya lari di kalangan siswa. Program ini dirancang untuk meningkatkan daya tahan dan kesehatan kardiovaskular anak. Selain itu, ORKI juga menyelenggarakan program Fit Camp. Program ini menawarkan metode latihan kekuatan fisik yang lebih menarik daripada senam tradisional.
Fit Camp dan Peran Guru yang Penting
"Anak-anak cenderung cepat bosan jika hanya diberikan senam pagi yang monoton. Oleh karena itu, kami mengembangkan variasi gerakan, termasuk senam menggunakan alat seperti stik beduk untuk meningkatkan kekuatan fisik," jelas Defrizal. Inovasi ini bertujuan untuk membuat kegiatan olahraga lebih menyenangkan dan memotivasi anak untuk berpartisipasi aktif.
Suksesnya Program Indonesia Bugar juga sangat bergantung pada peran guru. Defrizal menekankan pentingnya keterlibatan guru dalam program ini. "Jangan sampai anak-anak berolahraga, tetapi gurunya tidak terlibat. Mindset tentang kebugaran harus diubah terlebih dahulu, agar ada transformasi kebugaran yang benar-benar terasa oleh siswa," tegasnya. Guru tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai fasilitator dan motivator dalam mendorong kebiasaan hidup sehat dan aktif.
Harapan untuk Generasi Muda Indonesia
Dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan variatif, ORKI berharap Program Indonesia Bugar dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan dan kebugaran generasi muda Indonesia. Program ini tidak hanya sekadar meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga menanamkan kebiasaan hidup sehat sejak dini. ORKI berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi untuk memastikan program ini mencapai tujuannya secara efektif dan berkelanjutan.