Ricky Subagja: Sistem Reli Poin 21 Tetap Ideal untuk Bulu Tangkis
Legenda bulu tangkis Indonesia, Ricky Subagja, menilai sistem reli poin 21 lebih ideal daripada rencana BWF untuk mengganti sistem poin menjadi 3x15, karena sistem baru berpotensi merugikan pemain bertahan dan membutuhkan adaptasi yang sulit.
![Ricky Subagja: Sistem Reli Poin 21 Tetap Ideal untuk Bulu Tangkis](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191604.150-ricky-subagja-sistem-reli-poin-21-tetap-ideal-untuk-bulu-tangkis-1.jpeg)
Legenda bulu tangkis Indonesia, Ricky Subagja, menyatakan sistem reli poin 21 saat ini masih lebih ideal dibandingkan rencana Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk mengganti sistem poin menjadi 3x15. Pernyataan ini disampaikannya saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Selasa (11/2).
Sistem Reli Poin 21: Lebih Ideal Dibanding 3x15?
Ricky, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PP PBSI, mengungkapkan pengalamannya dengan berbagai sistem poin, termasuk sistem 5x7 poin. Menurutnya, sistem reli poin 21 yang sekarang diterapkan sudah cukup baik dan perubahan ke sistem 3x15 tidak perlu dilakukan. Ia menekankan bahwa adaptasi ke sistem baru bukanlah hal yang mudah.
Secara organisasi, PBSI belum mengambil sikap resmi terkait rencana BWF ini. Namun, Ricky secara pribadi berharap agar sistem poin 21 tetap dipertahankan. Ia khawatir perubahan sistem akan berdampak signifikan pada dinamika permainan, khususnya bagi pemain yang mengandalkan strategi bertahan.
Dampak Perubahan Sistem Poin Terhadap Pemain
Ricky menjelaskan bahwa sistem 15 poin akan membuat pertandingan berlangsung lebih cepat. Hal ini akan sangat merugikan pemain dengan gaya bertahan yang membutuhkan waktu untuk membangun ritme permainan. Mereka yang lambat panas, menurutnya, akan kesulitan beradaptasi dengan perubahan sistem ini.
Meskipun demikian, Ricky menyadari bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan BWF dan negara-negara anggotanya. Ia menjelaskan bahwa BWF biasanya akan melakukan sosialisasi dan meminta pertimbangan dari berbagai negara sebelum menerapkan sistem baru secara resmi. Proses ini, menurutnya, masih berjalan.
Rencana Uji Coba Sistem Poin 3x15
BWF sebelumnya telah mengumumkan rencana uji coba sistem skor baru 3x15. BWF berpendapat sistem ini lebih menarik karena pertandingan akan lebih singkat dan dinamis, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat penggemar. Sistem 3x15 artinya pertandingan akan berakhir di poin ke-15 per gim, dan pemain yang memenangkan dua dari tiga gim akan menjadi pemenang. Sistem ini tetap menggunakan poin reli, dengan interval di poin kedelapan setiap gim. Jika skor imbang 14-14, maka akan dilakukan deuce hingga selisih dua poin, maksimal hingga poin 21.
Uji coba sistem 3x15 akan dilakukan di beberapa kejuaraan kontinental terpilih, turnamen Grade 3, liga nasional dan internasional, serta turnamen nasional antara April hingga September atau Oktober 2025. BWF juga akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk atlet, petugas teknis, dan mitra komersial, dalam evaluasi sistem ini. Survei akan dilakukan untuk mengumpulkan masukan, dan keputusan akhir akan ditentukan dalam Rapat Umum Tahunan BWF pada 2026.
Kesimpulan
Perubahan sistem poin dalam bulu tangkis merupakan isu penting yang perlu dipertimbangkan secara matang. Meskipun BWF berupaya meningkatkan daya tarik olahraga ini, perubahan sistem poin bisa berdampak besar pada strategi dan performa para atlet. Pendapat Ricky Subagja, sebagai legenda bulu tangkis Indonesia, memberikan perspektif berharga dalam perdebatan ini. Proses evaluasi dan masukan dari berbagai pihak sangat penting sebelum keputusan final diambil.