20.983 Warga Sumbar Sasaran Utama Gerakan Cegah Stunting
BKKBN Sumbar menetapkan 20.983 orang dari keluarga berisiko stunting sebagai sasaran utama Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) untuk menurunkan angka tengkes di provinsi tersebut.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat (Sumbar) menetapkan 20.983 individu sebagai sasaran utama dalam upaya pencegahan stunting. Sasaran tersebut terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah dua tahun (baduta) yang berasal dari keluarga kurang mampu di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar. Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) menjadi program andalan dalam penanggulangan masalah ini. Program ini dijalankan dengan semangat gotong royong, tanpa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kepala BKKBN Sumbar, Mardalena Wati Yulia, menjelaskan bahwa keluarga berisiko stunting merupakan fokus utama Genting. "Keluarga berisiko stunting ini ialah ibu hamil, ibu menyusui dan anak di bawah dua tahun (baduta) yang tingkat kesejahteraannya miskin," ujar Mardalena dalam keterangannya di Padang, Jumat (7/3).
Genting dijalankan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perguruan tinggi, media massa, dan individu. BKKBN memfasilitasi kerja sama ini, tanpa memberikan bantuan uang langsung kepada keluarga sasaran. "BKKBN tidak boleh memberi uang pada orang yang menjadi sasaran, jadi kami mencoba untuk memfasilitasi melalui pihak-pihak tersebut," tambah Mardalena.
Verifikasi Data Keluarga Berisiko Stunting
BKKBN Sumbar saat ini tengah melakukan verifikasi data keluarga berisiko stunting. Hampir 70 persen data dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar sedang dalam proses verifikasi. Data yang dikumpulkan bersifat rinci, mencakup identitas lengkap keluarga sasaran (by name by address). Proses verifikasi ini penting karena kondisi keluarga berisiko stunting bersifat dinamis.
"Kami sudah punya data by name by address keluarga berisiko stunting untuk sasaran Genting. Namun trennya dinamis sehingga teman-teman di lapangan sedang memverifikasinya," jelas Mardalena.
Verifikasi data ini bertujuan untuk memastikan keakuratan data dan menjangkau seluruh keluarga yang membutuhkan bantuan. Data yang akurat akan membantu penyaluran bantuan dan intervensi secara efektif dan tepat sasaran.
Pentingnya Pencegahan Stunting
Program Genting dinilai sama pentingnya dengan intervensi bagi anak yang sudah mengalami stunting. Hal ini untuk mencegah peningkatan angka prevalensi stunting di Sumbar. Berdasarkan data tahun 2023, angka tengkes di Sumbar mencapai 23,6 persen. Pemerintah berharap angka ini dapat menurun melalui berbagai upaya intervensi, termasuk Genting.
"Di samping itu, pelaksanaan program Genting terhadap keluarga berisiko stunting itu sama pentingnya dengan melakukan intervensi bagi anak-anak yang sudah stunting. Sebab dikhawatirkan dapat menambah angka prevalensi stunting di Sumbar," ungkap Mardalena.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menantikan data prevalensi stunting terbaru tahun 2024 dengan harapan menunjukkan penurunan angka stunting. Berbagai upaya intervensi terus dilakukan untuk mencapai target penurunan angka stunting.
Dengan melibatkan berbagai pihak melalui program Genting, diharapkan upaya pencegahan stunting di Sumatera Barat dapat berjalan efektif dan angka stunting dapat ditekan secara signifikan. Komitmen dan kolaborasi semua pihak sangat krusial dalam pencapaian target tersebut.