3.907 JCH NTB Tiba di Tanah Suci, 640 Lainnya Masih Menunggu Keberangkatan
Sebanyak 3.907 jamaah calon haji (JCH) Nusa Tenggara Barat telah tiba di Arab Saudi, sementara 640 JCH lainnya masih menunggu keberangkatan pada kloter 11 dan 12.
Sebanyak 3.907 jamaah calon haji (JCH) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyelesaikan perjalanan mereka menuju tanah suci, Arab Saudi. Angka ini mencakup JCH yang tergabung dalam kloter 1 hingga 10. Keberangkatan JCH NTB ini ditandai dengan prosesi embarkasi dari Lombok, dengan pengawasan ketat dari Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB. Proses keberangkatan dan kedatangan di Arab Saudi berjalan lancar, meskipun terdapat beberapa kendala kesehatan yang dihadapi sebagian jamaah.
Ketua Tim Bina Haji Reguler Kanwil Kemenag NTB, Syukri, menyampaikan informasi tersebut pada Rabu malam di Asrama Haji NTB, Mataram. Beliau menyatakan, "Sampai dengan saat ini jumlah JCH NTB yang sudah diberangkatkan dan sudah tiba di tanah suci sebanyak 3.907 orang." Pernyataan ini memberikan gambaran positif tentang keberhasilan tahap awal pemberangkatan haji dari NTB. Namun, masih ada ratusan jamaah yang menantikan keberangkatan mereka ke tanah suci.
Dari total 4.499 JCH Embarkasi Lombok, masih ada 640 orang yang belum diberangkatkan. JCH yang belum berangkat ini tergabung dalam kloter 11 dan 12, yang dijadwalkan berangkat pada tanggal 16 dan 17 Mei 2025. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemberangkatan haji masih berlangsung dan akan terus dipantau hingga seluruh JCH NTB tiba di Arab Saudi. Pihak Kemenag NTB memastikan akan terus memberikan dukungan dan pendampingan bagi seluruh JCH hingga prosesi haji selesai.
Kondisi Kesehatan JCH Kloter 11
Kloter 11, yang terdiri dari jamaah asal Kabupaten Lombok Barat, Sumbawa Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram, telah memasuki Asrama Haji NTB. Jumlah jamaah dalam kloter ini mencapai 393 orang, termasuk petugas haji dan petugas kesehatan. Di antara mereka, terdapat jamaah tertua berusia 94 tahun bernama Sahrip Sah dari Lombok Utara, dan jamaah termuda berusia 22 tahun bernama Mayuni Mukram dari Lombok Barat.
Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Mataram, melalui Suparlan, melaporkan hasil pemeriksaan kesehatan JCH Kloter 11. Dari 393 calon haji yang diperiksa, 63,10 persen masuk kategori risiko tinggi (resti). Rinciannya, 62 orang berisiko tinggi kategori berat, 89 orang berisiko sedang, 97 orang berisiko ringan, dan 145 orang dinyatakan sehat. Terdapat juga 13 orang yang menggunakan kursi roda. Meskipun demikian, Suparlan memastikan bahwa semua jamaah dinyatakan layak terbang.
"Alhamdulillah hasil pemeriksaan layak terbang semua, meski risiko tinggi tapi setelah kita melakukan pemeriksaan dalam keadaan sehat," ujar Suparlan. Pernyataan ini menunjukan bahwa meskipun ada jamaah dengan kondisi kesehatan tertentu, pihak kesehatan telah memastikan kesiapan mereka untuk melakukan perjalanan haji.
Perawatan Medis dan Kunjungan Klinik
Terdapat tiga jamaah yang masih dirawat di RSUD Provinsi NTB, masing-masing dari Kloter 8, Kloter 6, dan Kloter 9. Selain itu, satu jamaah lainnya dirawat di RSJ Mutiara Sukma dan diperkirakan akan menjalani perawatan hingga 15 hari. Keputusan mengenai keberangkatan jamaah yang dirawat ini akan ditentukan setelah masa perawatan selesai. Total terdapat empat jamaah yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Di Asrama Haji, tercatat 31 jamaah dari Kloter 11 yang melakukan kunjungan ke klinik kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa layanan kesehatan di asrama haji berfungsi dengan baik dan siap memberikan pertolongan pertama bagi jamaah yang membutuhkan. Pihak Kemenag NTB dan tim kesehatan terus memantau kondisi kesehatan seluruh JCH untuk memastikan kelancaran ibadah haji.
Secara keseluruhan, proses pemberangkatan JCH NTB ke Arab Saudi berjalan dengan baik, meskipun masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Pihak terkait terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah agar mereka dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.