50 Tunadaksa di Jepara Terima Bantuan Kaki dan Tangan Palsu
Pemkab Jepara, Baznas, dan Yayasan Peduli Tuna Daksa Jakarta berkolaborasi memberikan bantuan kaki dan tangan palsu kepada 50 penyandang disabilitas tunadaksa di Jepara.
Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dalam kolaborasi dengan Baznas Jepara dan Yayasan Peduli Tuna Daksa Jakarta, memberikan bantuan kaki dan tangan palsu kepada 50 penyandang disabilitas tunadaksa. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas dan kemandirian mereka dalam beraktivitas sehari-hari. Penyerahan bantuan dilakukan di Pendapa Kartini Jepara pada Rabu, 12 Maret 2024.
Kepala Bidang Rehabilitasi Perlindungan dan Jaminan Sosial (RPJS) Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jepara, Bambang Hernantya, menjelaskan bahwa sebenarnya jumlah penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan kaki dan tangan palsu jauh lebih banyak. Namun, keterbatasan kuota dari yayasan pemberi bantuan hanya memungkinkan pemberian bantuan kepada 50 orang saja. "Bantuan tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Baznas Jepara dan Yayasan Peduli Tuna Daksa Jakarta," ungkap Bambang.
Proses pemberian bantuan diawali dengan pengukuran di Pendapa Kartini Jepara untuk pembuatan cetakan kaki dan tangan palsu. Setelah proses pembuatan selesai, bantuan tersebut akan diserahkan langsung oleh Bupati Jepara kepada para penerima manfaat. Seluruh biaya pembuatan, sebesar Rp3 juta per buah, ditanggung sepenuhnya oleh Yayasan Peduli Tunadaksa.
Kolaborasi Pemkab Jepara dan Yayasan Peduli Tuna Daksa
Bambang Hernantya menambahkan bahwa hingga saat ini, program bantuan kaki dan tangan palsu belum menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Untuk saat ini kami belum menggunakan APBD. Nantinya semoga bisa dianggarkan, untuk menjangkau para difabel yang belum menerima," ujarnya. Ke depannya, diharapkan pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran untuk membantu lebih banyak penyandang disabilitas yang membutuhkan.
Kerja sama antara Pemkab Jepara, Baznas, dan Yayasan Peduli Tuna Daksa Jakarta menunjukkan komitmen nyata dalam upaya pemberdayaan penyandang disabilitas. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan para penerima manfaat, meningkatkan kemandirian, dan memperbaiki kualitas hidup mereka.
Proses pengukuran dan pembuatan kaki dan tangan palsu dilakukan secara cermat dan teliti untuk memastikan kesesuaian dan kenyamanan bagi para penyandang disabilitas. Hal ini menunjukkan kepedulian dan perhatian pemerintah daerah terhadap kebutuhan para penyandang disabilitas di Jepara.
Dukungan dari Kementerian Sosial
Selain bantuan dari Yayasan Peduli Tuna Daksa, Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jepara juga berkoordinasi dengan Kementerian Sosial melalui Sentra Margo Laras. Rencananya, Kementerian Sosial akan memberikan enam alat bantu tambahan bagi penyandang disabilitas di Jepara. Hal ini menunjukkan sinergi antar lembaga pemerintah dalam upaya mendukung penyandang disabilitas.
Bantuan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi berbagai pihak untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas. Partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan para penyandang disabilitas tunadaksa di Jepara dapat lebih mudah beraktivitas dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Jepara berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan penyandang disabilitas di wilayahnya.
Semoga ke depannya, program bantuan seperti ini dapat terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak penyandang disabilitas yang membutuhkan. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat sangat krusial dalam mewujudkan hal tersebut.