510 Personel Gabungan Cari Iptu Tomi Marbun di Papua Barat
Polda Papua Barat mengerahkan 510 personel gabungan TNI, Polri, dan Pemda Teluk Bintuni untuk mencari Iptu Tomi Marbun yang hilang terseret arus di Distrik Moskona Selatan.
Manokwari, 22 April 2025 - Hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun, mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, telah memicu operasi pencarian besar-besaran di Papua Barat. Operasi tahap ketiga ini melibatkan 510 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk Polri, TNI, dan pemerintah daerah setempat. Operasi pencarian yang berlangsung selama 14 hari, mulai 20 April hingga 3 Mei 2025, bertujuan untuk menemukan Iptu Marbun yang dilaporkan hilang terseret arus sungai sejak Desember 2024.
Insiden hilangnya Iptu Marbun terjadi pada 18 Desember 2024 di Distrik Moskona Selatan, Kabupaten Teluk Bintuni, saat operasi penangkapan terhadap Marthen Aikingking, seorang tokoh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Arus deras Kali Rawara diduga menjadi penyebab hilangnya Iptu Marbun. Operasi pencarian ini dipimpin oleh Polda Papua Barat dan melibatkan berbagai unsur, menunjukkan komitmen serius untuk menemukan mantan Kasat Reskrim tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Adi Prabowo, menjelaskan rincian personel yang terlibat. Jumlah personel yang signifikan ini menunjukkan skala besar operasi pencarian yang dilakukan. Kerja sama antar instansi menjadi kunci keberhasilan operasi ini, menunjukkan sinergi yang kuat antara Polri, TNI, dan pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan di wilayah Papua Barat.
Operasi Alpha Bravo Moskona 2025: Pencarian dan Rekonstruksi
Operasi pencarian Iptu Tomi Marbun diberi sandi Alpha Bravo Moskona 2025. Operasi ini tidak hanya berfokus pada pencarian, tetapi juga mencakup olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi peristiwa hilangnya Iptu Marbun. Rekonstruksi akan dilakukan mulai dari Kali Rawara hingga muara Sebyar Aranday. Langkah ini penting untuk memahami kronologi kejadian dan membantu mempersempit area pencarian.
Tim gabungan terdiri dari 155 personel Mabes Polri, 191 personel Polda Papua Barat, 74 personel Polres Teluk Bintuni, 16 personel Kodam XVIII/Kasuari, enam personel Kodim 1806/Teluk Bintuni, 19 personel Basarnas, 30 personel Satgas Yonif 642/Kapuas, empat personel Pasukan Marinir III Sorong, dan 15 personel Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni. Komposisi personel yang beragam ini menunjukkan keahlian dan sumber daya yang terpadu untuk mendukung operasi pencarian.
Selain itu, sejumlah Satgas Polri juga dilibatkan, antara lain Satgas Intelijen, Satgas SAR, Satgas Tindak, Satgas Humas, Satgas Banops, Satgas Dokes, Satgas Identifikasi, Satgas Poludara, Satgas Propam, dan Pusident Polda Papua Barat. Keterlibatan berbagai satgas ini menunjukkan pendekatan komprehensif dalam operasi pencarian, yang menggabungkan berbagai keahlian dan teknologi.
Partisipasi Masyarakat Lokal
Polda Papua Barat juga mengimbau partisipasi aktif dari tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat setempat dalam operasi pencarian. Partisipasi masyarakat lokal sangat penting karena mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang kondisi geografis dan sosial budaya wilayah tersebut. Kerja sama yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat akan meningkatkan peluang keberhasilan operasi pencarian.
Komitmen Polda Papua Barat untuk menemukan Iptu Tomi Marbun terlihat jelas dari skala operasi dan sumber daya yang dikerahkan. Operasi Alpha Bravo Moskona 2025 merupakan bukti nyata dari upaya maksimal yang dilakukan untuk menyelesaikan kasus hilangnya Iptu Marbun dan memberikan kepastian kepada keluarganya. Semoga operasi ini membuahkan hasil dan Iptu Marbun segera ditemukan.
Semoga operasi pencarian ini berhasil dan Iptu Tomi Marbun segera ditemukan. Doa dan dukungan dari seluruh pihak sangat dibutuhkan untuk keberhasilan misi kemanusiaan ini. Kerja sama yang solid antara aparat keamanan dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan operasi pencarian ini.