98 Gempa Guncang Jawa Barat Sepanjang Februari 2025, BMKG Imbau Kewaspadaan
BMKG Bandung melaporkan 98 gempa bumi mengguncang Jawa Barat sepanjang Februari 2025, dengan magnitudo terbesar 4,5 SR, imbau masyarakat untuk tetap waspada.
Jawa Barat diguncang 98 kali gempa bumi sepanjang bulan Februari 2025. Hal ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung. Gempa dengan magnitudo terbesar mencapai 4,5 SR, sementara yang terkecil tercatat 1,1 SR. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, pada Selasa di Bandung.
Dari total 98 kejadian gempa, 89 gempa memiliki kedalaman kurang dari 60 kilometer, sedangkan 9 gempa lainnya terjadi pada kedalaman 60-300 kilometer. Lokasi episenter gempa juga beragam; 51 gempa berpusat di laut dan 47 gempa lainnya berpusat di darat. BMKG mencatat, sepanjang Januari 2025, terdapat delapan gempa yang dirasakan oleh masyarakat.
Salah satu gempa terbesar dengan magnitudo 4,5 SR terjadi pada Kamis, 20 Februari 2025, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa ini dirasakan di beberapa wilayah, termasuk Ciracap, Cidolog, dan Pelabuhanratu. Menurut BMKG, gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar dasar laut.
Aktivitas Gempa Bumi di Jawa Barat
Tingginya frekuensi gempa di Jawa Barat pada Februari 2025 menjadi perhatian serius. BMKG menjelaskan bahwa sebagian besar gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal, yang berarti pusat gempa relatif dekat dengan permukaan bumi. Hal ini membuat guncangan yang dirasakan masyarakat cenderung lebih kuat dibandingkan gempa yang terjadi di kedalaman lebih besar.
Meskipun sebagian besar gempa memiliki magnitudo rendah dan tidak menimbulkan kerusakan signifikan, kejadian ini tetap menjadi pengingat akan potensi risiko gempa bumi di wilayah tersebut. Jawa Barat terletak di zona seismik aktif, sehingga potensi terjadinya gempa bumi selalu ada.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Penting untuk memahami langkah-langkah evakuasi dan mitigasi bencana gempa bumi.
Rekomendasi dan Imbauan BMKG
Menyikapi tingginya aktivitas gempa bumi di Jawa Barat, BMKG memberikan beberapa rekomendasi penting bagi masyarakat. Pertama, hindari bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa sebelumnya. Bangunan yang retak atau mengalami kerusakan struktural berpotensi runtuh saat terjadi gempa susulan.
Kedua, tetap tenang dan waspada jika terjadi gempa. Jangan panik dan ikuti arahan dari pihak berwenang. Informasi resmi dari BMKG dan BPBD setempat sangat penting untuk dipatuhi. Hindari penyebaran informasi yang tidak bertanggung jawab atau hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.
Ketiga, persiapkan diri dengan rencana evakuasi keluarga dan tempat berkumpul yang aman. Siapkan juga perlengkapan darurat seperti senter, radio, makanan, dan air minum. Dengan mempersiapkan diri, masyarakat dapat mengurangi risiko dan meminimalisir dampak negatif jika terjadi gempa bumi besar.
BMKG menekankan pentingnya edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang mitigasi bencana, masyarakat dapat melindungi diri dan keluarga dari risiko yang mungkin terjadi.
Kesimpulannya, aktivitas seismik di Jawa Barat memerlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari seluruh masyarakat. Dengan mengikuti imbauan BMKG dan BPBD, serta mempersiapkan diri dengan baik, diharapkan dampak negatif dari gempa bumi dapat diminimalisir.