Aceh Barat Jajaki Kerja Sama USK untuk Kembangkan Minyak Atsiri Nilam Aceh
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berkolaborasi dengan USK untuk meningkatkan kualitas dan ekspor minyak nilam Aceh, produk unggulan UMKM setempat.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat (Pemkab Aceh Barat) tengah berupaya meningkatkan perekonomian daerah melalui pengembangan produksi minyak atsiri, khususnya minyak nilam Aceh. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama yang dijajaki dengan Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas minyak nilam Aceh sehingga mampu menembus pasar ekspor.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh potensi produksi minyak nilam Aceh di Aceh Barat yang mencapai 22,82 ton per tahun, dihasilkan dari lahan seluas 117 hektare. Namun, masih terdapat lahan seluas 162 hektare yang belum menghasilkan. Bupati Aceh Barat, Tarmizi, mengungkapkan harapannya agar kerja sama ini mampu mengoptimalkan produksi, mulai dari hulu hingga hilir. "Target kita, nantinya minyak Nilam Aceh ini memiliki kualitas ekspor dan bisa ekspor sendiri ke luar negeri," ujar Bupati Tarmizi.
Pertemuan antara Pemkab Aceh Barat dan Rektor USK, Prof. Marwan, telah menghasilkan kesepakatan awal untuk mendukung pengembangan produksi minyak nilam Aceh. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Balai Senat USK ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Said Fadheil dan sejumlah pejabat Pemkab Aceh Barat. Kesepakatan ini menandai langkah konkret dalam upaya meningkatkan nilai ekonomi komoditas unggulan Aceh Barat ini.
Pengembangan Minyak Atsiri Nilam Aceh: Dari Hulu Hingga Hilir
Kerja sama antara Pemkab Aceh Barat dan ARC USK difokuskan pada pengembangan produksi minyak nilam Aceh secara menyeluruh, mulai dari proses budidaya hingga pemasaran. Hal ini mencakup peningkatan kualitas minyak nilam Aceh agar memenuhi standar ekspor. Selain itu, kerja sama ini juga bertujuan untuk mengembangkan produk turunan dari tanaman nilam, sehingga nilai ekonominya dapat meningkat secara signifikan.
Bupati Tarmizi menyampaikan optimismenya terhadap keberhasilan program ini. Ia bahkan membuka peluang untuk melibatkan investor dalam pengembangan industri minyak atsiri di Aceh Barat. "Bahkan tidak menutup kemungkinan jika program ini berhasil, kita akan gandeng investor," tambahnya. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkab Aceh Barat untuk menjadikan minyak nilam Aceh sebagai komoditas unggulan yang berdaya saing tinggi di pasar internasional.
Sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) USK Aceh Barat, Tarmizi juga berharap USK memberikan perhatian lebih kepada Aceh Barat. Ia meyakini bahwa keberhasilan kerja sama ini akan menjadi kebanggaan bagi USK sebagai institusi pendidikan yang berperan aktif dalam pembangunan daerah. Hal ini menunjukkan sinergi positif antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam memajukan perekonomian daerah.
Dukungan USK untuk Pengembangan Nilam Aceh Barat
Rektor USK, Prof. Marwan, menyatakan kesiapan USK untuk mendukung penuh pengembangan sektor pertanian di Aceh Barat, khususnya riset di Atsiri Research Center (ARC). ARC akan berperan penting dalam meningkatkan kualitas dan nilai tambah minyak nilam Aceh. Prof Marwan juga berharap Presiden RI Prabowo Subianto dapat melihat langsung potensi hilirisasi produk di Aceh Barat.
Dengan pendekatan inklusif berbasis gerakan rakyat, diharapkan dapat tercipta inovasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini sejalan dengan visi untuk membawa Aceh Barat ke level nasional, bahkan global. Prof Marwan menekankan bahwa silaturahmi ini merupakan langkah awal untuk memperkuat kerja sama strategis antara Pemkab Aceh Barat dan USK dalam membangun daerah secara berkelanjutan.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Aceh Barat, khususnya para petani nilam. Dengan peningkatan kualitas dan pemasaran, diharapkan pendapatan petani nilam dapat meningkat, sehingga kesejahteraan mereka dapat terjamin. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan komoditas unggulan lokal.
Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi, pengembangan minyak atsiri nilam Aceh diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Aceh Barat dan Indonesia. Program ini juga menjadi bukti nyata komitmen untuk memajukan sektor pertanian dan UMKM di Indonesia.