AHY Tekankan Pentingnya Pembiayaan Berkelanjutan untuk Program 3 Juta Rumah
Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya regulasi dan skema pembiayaan berkelanjutan untuk keberhasilan Program 3 Juta Rumah, yang mendapat dukungan investasi dari UEA, Turki, Singapura, dan Qatar.
Jakarta, 21 Januari 2024 - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa keberhasilan Program 3 Juta Rumah sangat bergantung pada dua faktor kunci: regulasi yang pro-rakyat dan skema pembiayaan yang berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan AHY di Jakarta, Selasa lalu, menekankan pentingnya dukungan pemerintah dan investasi asing dalam merealisasikan program ambisius tersebut.
Program 3 Juta Rumah merupakan proyek skala besar yang bertujuan menyediakan hunian layak bagi seluruh masyarakat Indonesia. Keberhasilannya membutuhkan perencanaan matang, termasuk pemetaan lahan dan penyesuaian dengan tata ruang wilayah. Hal ini penting agar pembangunan perumahan dapat dilakukan secara masif dan merata di seluruh Indonesia, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Angka masyarakat yang belum memiliki rumah atau tinggal di rumah tidak layak huni masih sangat tinggi. Program ini sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan keadilan dan memenuhi kebutuhan dasar perumahan bagi seluruh warga negara. AHY menambahkan, "Sama seperti kita mengejar swasembada pangan, pemenuhan kebutuhan perumahan layak juga sangat mendasar. Kualitas hidup keluarga Indonesia, khususnya anak-anak dan generasi mendatang, dimulai dari hunian yang sehat, terjangkau, dan berlokasi strategis."
Dukungan internasional untuk Program 3 Juta Rumah cukup signifikan. Ketua Satgas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan komitmen investasi dari beberapa negara. Uni Emirat Arab (UEA) berencana berinvestasi untuk pembangunan 1 juta rumah, dan komitmen ini sudah disetujui Presiden dan akan ditandatangani di Istana Kepresidenan. Selain UEA, Turki dan Singapura juga siap berpartisipasi dalam proyek ini.
Lebih lanjut, Hashim juga menjelaskan komitmen Qatar untuk menyediakan 1 juta unit hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), berupa apartemen. Bahkan, Qatar telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung pembangunan hingga 3-5 juta unit hunian. Kerja sama internasional ini menjadi bukti nyata komitmen global dalam mendukung upaya Indonesia menyediakan perumahan layak bagi rakyatnya.
Kesimpulannya, keberhasilan Program 3 Juta Rumah bergantung pada regulasi yang tepat dan skema pembiayaan yang berkelanjutan. Dukungan pemerintah dan investasi internasional memegang peranan penting dalam mewujudkan program ini, yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.