AJI Banda Aceh Gelar Pesantren Jurnalistik: Lawan Hoaks dengan Jurnalisme Kekinian
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh adakan pesantren jurnalistik untuk bekali generasi muda menangkal hoaks melalui jurnalisme kekinian.
Banda Aceh, 8 Maret 2024 - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh kembali menyelenggarakan pesantren jurnalistik, kali ini mengangkat tema 'Tangkal Hoaks Melalui Jurnalisme Kekinian'. Kegiatan rutin tahunan ini, yang berlangsung selama bulan Ramadhan, bertujuan untuk membekali generasi muda Aceh dengan keterampilan jurnalistik yang dibutuhkan untuk melawan penyebaran informasi palsu atau hoaks.
Pesantren jurnalistik yang diselenggarakan di sekolah MJC AJI Banda Aceh dari tanggal 8 hingga 15 Maret ini diikuti oleh beragam peserta, mulai dari pelajar dan mahasiswa hingga anggota komunitas di Aceh. Kegiatan ini diharap mampu memberikan kontribusi nyata dalam menanggulangi maraknya hoaks yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat.
Menurut Kadiv Organisasi AJI Banda Aceh, Fakhrurrazi, peserta akan dibekali dengan pemahaman dasar jurnalistik, termasuk teknik penulisan berita, fotografi, dan videografi. "Kami berharap melalui pelatihan ini, peserta mampu menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya, serta mampu membedakan informasi yang benar dari hoaks," ujar Fakhrurrazi dalam keterangannya.
Membekali Generasi Muda Melawan Hoaks
Pesantren jurnalistik ini merupakan bagian penting dari upaya AJI Banda Aceh dalam meningkatkan literasi media dan kemampuan jurnalistik di kalangan generasi muda Aceh. Dengan bekal keterampilan yang didapat, diharapkan para peserta dapat berperan aktif dalam menyebarkan informasi yang benar dan akurat.
Para peserta akan mendapatkan materi dari jurnalis profesional yang berpengalaman dan tergabung dalam AJI Banda Aceh. Materi yang diberikan mencakup teknik penulisan berita yang baik dan benar, teknik pengambilan gambar yang efektif, serta pembuatan video jurnalistik yang profesional. Tidak hanya teori, peserta juga akan diajak untuk praktik langsung ke lapangan guna mengasah kemampuan yang telah diperoleh.
Dengan terjun langsung ke lapangan, peserta dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari dan menghadapi tantangan nyata dalam meliput suatu peristiwa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya akurasi dan verifikasi informasi sebelum disebarluaskan.
Praktik Lapangan dan Jurnalisme Bertanggung Jawab
Selain materi teori dan praktik di dalam kelas, peserta juga akan diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung keterampilan jurnalistiknya di lapangan. Pengalaman ini sangat penting untuk melatih kecepatan, ketepatan, dan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi situasi riil.
Dengan adanya praktik lapangan, peserta akan lebih memahami tantangan dan kompleksitas dalam menghasilkan berita yang akurat dan bertanggung jawab. Mereka juga akan belajar bagaimana menghadapi tekanan dan deadline dalam proses pembuatan berita.
AJI Banda Aceh berharap, para peserta tidak hanya mampu menghasilkan berita yang berkualitas, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral dalam menyebarkan informasi. Dengan demikian, diharapkan pesantren jurnalistik ini dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang kritis dan bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi.
Harapan AJI Banda Aceh untuk Aceh
AJI Banda Aceh berharap kegiatan pesantren jurnalistik ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan dunia jurnalistik di Aceh. Mereka ingin mencetak generasi muda yang tidak hanya terampil dalam teknik jurnalistik, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen tinggi dalam melawan penyebaran hoaks.
Dengan meningkatnya literasi media dan kemampuan jurnalistik di kalangan generasi muda, diharapkan Aceh dapat memiliki masyarakat yang lebih cerdas dan bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran hoaks dan menjaga stabilitas informasi di Aceh.
"AJI Banda Aceh berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia jurnalistik di Aceh dan menciptakan generasi muda yang kritis serta bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi," tutup Fakhrurrazi.