Alat Peringatan Dini Banjir Pengadegan Berfungsi Normal, BPBD DKI Jakarta Pastikan
BPBD DKI Jakarta memastikan alat peringatan dini banjir di Pengadegan berfungsi normal setelah sebelumnya dilaporkan rusak oleh warga dan anggota DPRD DKI Jakarta.
Jakarta, 6 Maret 2024 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengklarifikasi laporan kerusakan alat peringatan dini banjir di Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan. Setelah dilakukan pengecekan langsung ke lokasi, BPBD memastikan bahwa alat tersebut berfungsi dengan normal.
Klaim awal mengenai kerusakan alat peringatan dini ini muncul dari laporan warga Pengadegan dan Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan. Hamonangan mengungkapkan bahwa perangkat Early Warning System (EWS) di wilayah tersebut dilaporkan tidak berbunyi meskipun ketinggian air di Bendung Katulampa telah mencapai titik kritis. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kurangnya kesiapan menghadapi potensi banjir.
Namun, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, memberikan penjelasan resmi terkait hal tersebut. Yohan menegaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, alat peringatan dini di Pengadegan dalam kondisi baik dan berfungsi sebagaimana mestinya. Ia menambahkan bahwa alat EWS tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Jepang.
Penjelasan BPBD DKI Jakarta Terkait Alat Peringatan Dini Banjir
Mohamad Yohan menjelaskan bahwa tim BPBD DKI Jakarta langsung menuju lokasi setelah menerima laporan kerusakan. Hasil pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa alat peringatan dini banjir di Pengadegan berfungsi dengan baik. Dengan demikian, isu kerusakan yang beredar sebelumnya dianggap tidak akurat.
Yohan menekankan pentingnya verifikasi informasi sebelum disebarluaskan, terutama informasi yang berkaitan dengan kesiapan penanggulangan bencana. BPBD DKI Jakarta berkomitmen untuk memastikan semua alat peringatan dini di wilayah Jakarta dalam kondisi optimal dan siap digunakan sewaktu-waktu.
BPBD juga mengapresiasi laporan dari masyarakat dan DPRD DKI Jakarta sebagai bentuk partisipasi aktif dalam pengawasan kesiapan sistem peringatan dini banjir. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
Tanggapan Anggota DPRD DKI Jakarta dan Warga Pengadegan
August Hamonangan, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, sebelumnya menyampaikan keprihatinannya terkait laporan kerusakan alat peringatan dini di Pengadegan. Ia menyoroti pentingnya alat tersebut berfungsi optimal mengingat potensi bahaya banjir di wilayah tersebut yang berdekatan dengan Kali Ciliwung.
Hamonangan juga menyayangkan jika alat yang tergolong mahal tersebut ternyata tidak berfungsi. Pernyataan ini menunjukkan kepedulian dan pengawasan dari lembaga legislatif terhadap kinerja pemerintah daerah dalam hal penanggulangan bencana.
Sementara itu, warga Pengadegan yang sebelumnya melaporkan kerusakan alat tersebut, menyatakan lega setelah BPBD memastikan alat tersebut berfungsi normal. Kejelasan informasi ini diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran warga terhadap potensi banjir di wilayah mereka.
Kesimpulan
Kesimpulannya, berdasarkan pengecekan langsung oleh BPBD DKI Jakarta, alat peringatan dini banjir di Kelurahan Pengadegan dipastikan berfungsi normal. Klarifikasi ini menjawab kekhawatiran yang muncul sebelumnya terkait laporan kerusakan alat tersebut. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya verifikasi informasi dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga legislatif, dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana.