Anak Korban Kekerasan di Nias Selatan Akan Dirawat Dokter Bedah
KemenPPPA akan melibatkan dokter bedah untuk merawat anak perempuan berusia 10 tahun di Nias Selatan, Sumut, yang mengalami disabilitas diduga akibat kekerasan dalam keluarga.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) akan melibatkan dokter bedah dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak di Nias Selatan, Sumatera Utara. Korban, seorang anak perempuan berusia 10 tahun berinisial NN, mengalami disabilitas pada kedua kakinya diduga akibat kekerasan yang dialaminya.
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, menyatakan bahwa rencana konsultasi dengan dokter bedah telah disiapkan. Saat ini, NN tengah mendapatkan perawatan medis dan psikologis dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) setempat. Setelah perawatan medis selesai, NN akan ditempatkan di rumah aman.
Kasus ini sendiri tengah ditangani oleh Polres Nias Selatan. Beredarnya video kondisi NN di media sosial telah menimbulkan keprihatinan publik. Diduga, kekerasan fisik dan psikis yang dialami NN dilakukan oleh kerabat ayahnya sejak usia dini. Menurut keterangan Nahar, kekerasan tersebut diduga terjadi sejak ibu NN meninggalkannya dan ayahnya pergi merantau setelah mengalami stroke. Selama masa itu, NN diasuh oleh keluarga ayahnya, termasuk kakek, nenek, paman, dan bibi. Sayangnya, ayah NN kini telah meninggal dunia.
Peran dokter bedah dalam kasus ini sangat penting untuk memastikan NN mendapatkan perawatan terbaik dan memulihkan kondisi fisiknya. Selain perawatan medis dan psikologis, dukungan dan perlindungan yang komprehensif dari pemerintah sangat diperlukan bagi NN untuk memastikan pemulihan dan masa depannya.
Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan anak dari kekerasan dalam keluarga. KemenPPPA dan pihak berwenang lainnya berkomitmen untuk menindak tegas pelaku kekerasan dan memastikan korban mendapatkan keadilan dan pemulihan. Peristiwa ini juga menjadi pengingat akan pentingnya peran masyarakat untuk melaporkan setiap kasus kekerasan terhadap anak.
Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua agar lebih peduli dan proaktif dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan. Dukungan dan kepedulian kita semua sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak.
Penanganan kasus ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melindungi anak-anak korban kekerasan. Langkah cepat yang dilakukan KemenPPPA dan pihak terkait patut diapresiasi, namun perlu pengawasan ketat agar proses pemulihan NN berjalan lancar dan optimal. Semoga NN mendapatkan pemulihan yang optimal dan kembali menjalani kehidupan normal.