Ancol Kerahkan 30 Petugas Bersihkan Sampah Laut, Imbau Pengunjung Jaga Kebersihan

Ancol berupaya mengatasi kiriman sampah laut dengan mengerahkan 30 petugas kebersihan dan mengajak pengunjung untuk turut menjaga kebersihan pantai.

Jakarta, 2 Maret 2025 - Pantai Ancol Taman Impian di Jakarta Utara kembali menghadapi tantangan berupa kiriman sampah laut yang cukup signifikan sejak akhir Januari hingga awal Maret 2025. Kiriman sampah ini, yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi, telah memaksa manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) untuk meningkatkan upaya pembersihan pantai. Langkah-langkah apa yang telah diambil Ancol untuk mengatasi masalah ini, dan bagaimana peran pengunjung dalam menjaga kebersihan pantai?

Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Ariyadi Eko Nugroho, menjelaskan bahwa fenomena kiriman sampah laut merupakan hal yang umum terjadi, terutama saat musim hujan. Meskipun jumlah sampah sempat berkurang, namun hingga awal Maret, Ancol masih menangani masalah ini, meskipun skalanya tidak separah sebelumnya. Pihak Ancol telah mengambil langkah antisipatif untuk memastikan kenyamanan pengunjung tetap terjaga.

Upaya tersebut meliputi pengerahan puluhan petugas kebersihan yang dilengkapi dengan jaring khusus untuk mengumpulkan sampah di perairan dan di bibir pantai. Selain itu, tim kebersihan darat juga melakukan pembersihan rutin di kawasan pesisir. Komitmen Ancol dalam menjaga kebersihan lingkungannya terlihat jelas dalam upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah laut ini.

Sebagai respon atas meningkatnya volume sampah laut, Ancol telah menyiagakan sebanyak 30 tenaga kebersihan untuk mengatasi masalah ini. Petugas tersebut dibekali dengan peralatan khusus untuk membersihkan sampah yang mengapung di laut maupun yang terdampar di pantai. "Kami menyadari bahwa fenomena ini menjadi salah satu kendala dalam pengelolaan kawasan wisata, akan tetapi kami juga telah antisipasi dengan menyiagakan 30 tenaga kebersihan dalam menanggulanginya," jelas Eko.

Tidak hanya fokus pada penanganan darurat, Ancol juga memiliki fasilitas pengelolaan sampah mandiri di ujung timur kawasan rekreasi. Fasilitas ini berperan penting dalam memilah sampah dan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Sampah plastik yang terkumpul kemudian dipadatkan dan didistribusikan ke vendor pengolah sampah plastik. Sistem pengelolaan sampah terpadu ini menunjukkan komitmen Ancol dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Dengan adanya fasilitas ini, Ancol berharap dapat mengurangi dampak lingkungan dari sampah dan sekaligus memanfaatkan sampah organik untuk keperluan lain. Hal ini menunjukkan upaya Ancol dalam menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah.

Eko juga menekankan pentingnya peran pengunjung dalam menjaga kebersihan Ancol. Ia mengajak seluruh wisatawan untuk turut serta menjaga kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Dengan upaya yang terus dilakukan, diharapkan wisatawan tetap dapat menikmati suasana pantai yang bersih dan nyaman," ujar Eko. Kebersihan pantai dan laut bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan, tetapi juga tanggung jawab bersama.

Ancol berharap dengan kerjasama antara manajemen dan pengunjung, keindahan dan kebersihan Pantai Ancol Taman Impian dapat terus terjaga. Partisipasi aktif dari setiap pengunjung sangat penting untuk menciptakan lingkungan wisata yang bersih, nyaman, dan lestari. Kampanye kesadaran lingkungan perlu terus digalakkan untuk memastikan keberlanjutan upaya ini.

Lebih lanjut, Eko menambahkan, "Oleh karena itu, kami juga mengajak pengunjung untuk turut serta dalam menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan." Ajakan ini merupakan bagian penting dari upaya Ancol dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan bertanggung jawab.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Ancol berkomitmen untuk terus menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung. Semoga kerjasama antara pihak pengelola dan pengunjung dapat menciptakan lingkungan pantai yang bersih dan lestari untuk generasi mendatang.