Antusiasme Warga Jateng Ikuti Mudik Gratis Lebaran 2025
Ribuan warga Jawa Tengah, dari berbagai kalangan, antusias mengikuti program mudik gratis Lebaran 2025 yang diselenggarakan Pemprov Jateng dan pemerintah kabupaten/kota, merasakan manfaat besar dari program tersebut.
Program Mudik Gratis Lebaran 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dan 35 pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah disambut antusias oleh belasan ribu warga. Beragam kalangan masyarakat, mulai dari pedagang kaki lima hingga penyandang disabilitas, turut serta dalam program ini. Pemberangkatan dilakukan pada Rabu, 26 Maret 2025, dari halaman Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, menggunakan 289 bus.
Program ini memberikan dampak positif bagi para pemudik. Faedah, seorang penyandang tunanetra yang mudik ke Cilacap, mengungkapkan rasa senangnya karena dapat menghemat biaya transportasi. "Ini mau ke Cilacap. Ada (mudik) gratis alhamdulillah, saya suka, senang, nyaman, tidak pakai biaya," ujarnya. Ia berharap program ini berkelanjutan, mengingat banyak teman-temannya sesama penyandang disabilitas yang juga terbantu.
Tidak hanya Faedah, banyak pemudik lain yang merasakan manfaat serupa. Mundoko, seorang pekerja ojek online, mengaku dapat menghemat sekitar Rp400.000 untuk perjalanan pulang ke Pekalongan bersama keluarganya. Sementara Edi, seorang buruh lepas yang mudik ke Wonogiri, bahkan sudah tiga kali mengikuti program mudik gratis ini dan menilai program tersebut sangat membantu, terutama karena tingginya biaya transportasi di musim Lebaran.
Manfaat Mudik Gratis bagi Berbagai Kalangan
Program mudik gratis ini memang diperuntukkan bagi warga Jawa Tengah yang bekerja di sektor informal, seperti buruh, pedagang kaki lima (PKL), asisten rumah tangga (ART), dan penyandang disabilitas. Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Beliau juga menyampaikan kepeduliannya terhadap penyandang disabilitas, bahkan secara khusus berdiskusi dengan beberapa penyandang tunanetra peserta mudik gratis dan mendengarkan langsung pengalaman mereka.
Para peserta mudik mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya program ini. Mereka merasa terbantu karena dapat menghemat biaya yang cukup signifikan, yang biasanya digunakan untuk ongkos transportasi. Uang tersebut dapat dialokasikan untuk keperluan lain selama di kampung halaman, seperti untuk biaya makan dan kebutuhan lainnya.
Program ini juga dinilai semakin baik dan mudah diakses dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun banyak peminat, kesempatan untuk mendapatkan kuota tetap terbuka bagi warga yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membantu warganya merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Dampak Positif Mudik Gratis bagi Ekonomi Keluarga
Penghematan biaya transportasi yang signifikan berdampak positif bagi ekonomi keluarga pemudik. Dengan tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk tiket mudik, mereka dapat mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan lain yang lebih mendesak. Hal ini membantu meringankan beban ekonomi keluarga, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor informal dengan penghasilan terbatas.
Program mudik gratis ini tidak hanya sekadar transportasi, tetapi juga bentuk kepedulian pemerintah terhadap warganya. Program ini memberikan kesempatan bagi para perantau untuk pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga tercinta, tanpa harus memikirkan beban biaya transportasi yang tinggi.
Keberhasilan program ini juga menjadi bukti sinergi yang baik antara Pemprov Jateng dan pemerintah kabupaten/kota dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Semoga program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Jawa Tengah di tahun-tahun mendatang.
Kesimpulannya, program mudik gratis ini memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat Jawa Tengah, khususnya bagi mereka yang bekerja di sektor informal dan penyandang disabilitas. Program ini tidak hanya membantu meringankan beban ekonomi, tetapi juga memfasilitasi silaturahmi dan kebersamaan di hari raya Lebaran.