Babel Pangkas 50% Anggaran Perjalanan Dinas OPD, Antisipasi Defisit APBD 2025
Pemprov Kepulauan Bangka Belitung pangkas 50 persen anggaran perjalanan dinas seluruh OPD untuk mengatasi defisit anggaran pada caturwulan I tahun 2025 yang mencapai Rp20,8 miliar.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengambil langkah efisiensi anggaran dengan memangkas 50 persen anggaran perjalanan dinas seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kebijakan ini diambil sebagai respons atas defisit anggaran yang terjadi pada caturwulan I tahun 2025. Pemangkasan ini diharapkan dapat mengatasi defisit APBD yang mencapai angka signifikan.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Babel sekaligus Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Fery Afriyanto, mengumumkan kebijakan ini pada Senin di Pangkalpinang. Ia menjelaskan bahwa langkah efisiensi ini merupakan bagian dari strategi tahap kedua untuk mengatasi permasalahan defisit anggaran. Pemprov Babel berupaya keras untuk menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran daerah.
Total anggaran perjalanan dinas yang dipangkas mencapai 50 persen dari total anggaran sekitar Rp70 miliar. Artinya, setiap OPD akan menerima rata-rata Rp1,1 miliar per tahun untuk perjalanan dinas. Namun, angka ini masih akan disesuaikan kembali berdasarkan skala prioritas program dan kegiatan masing-masing OPD.
Efisiensi Anggaran Hadapi Defisit APBD
Defisit APBD Provinsi Kepulauan Babel pada caturwulan I tahun 2025 mencapai Rp20,8 miliar. Angka ini menyebabkan total APBD menjadi Rp2,370 triliun, turun dari angka sebelumnya sebesar Rp2,391 triliun. Salah satu faktor penyebab defisit ini adalah pemotongan dana alokasi umum (DAU) dari pemerintah pusat.
Sebelumnya, Pemprov Babel menerima DAU sebesar Rp163 miliar. Namun, pada tahun 2025, DAU tersebut berkurang menjadi Rp114 miliar, sehingga terjadi pengurangan sebesar Rp49 miliar. Pemotongan DAU ini turut berkontribusi terhadap defisit anggaran yang dialami.
Pemprov Babel menyadari pentingnya efisiensi anggaran untuk menjaga kestabilan keuangan daerah. Oleh karena itu, pemangkasan anggaran perjalanan dinas ini menjadi salah satu langkah strategis yang diambil. Langkah ini juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk memprioritaskan belanja di sektor-sektor penting.
Prioritas Belanja pada Sektor Penting
Fery Afriyanto menegaskan bahwa anggaran yang diefisiensikan akan diprioritaskan untuk membiayai sektor-sektor penting. Sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur menjadi fokus utama alokasi anggaran. Pemprov Babel berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat meskipun menghadapi kendala defisit anggaran.
Dengan demikian, beberapa kegiatan yang kurang prioritas terpaksa ditunda atau dikurangi anggarannya. Hal ini dilakukan untuk mencapai keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah. Pemprov Babel berharap langkah-langkah efisiensi ini dapat mengatasi defisit APBD dan menjaga stabilitas keuangan daerah.
Pemangkasan anggaran perjalanan dinas ini menjadi bukti komitmen Pemprov Babel dalam mengelola keuangan daerah secara efektif dan efisien. Diharapkan, langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun ada pengurangan anggaran perjalanan dinas, Pemprov Babel tetap berkomitmen untuk menjalankan program-program prioritas yang telah direncanakan. Mereka akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi defisit anggaran dan memastikan terlaksananya pembangunan daerah secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Defisit anggaran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada awal tahun 2025 telah memaksa pemerintah daerah untuk melakukan efisiensi anggaran. Pemotongan 50 persen anggaran perjalanan dinas seluruh OPD merupakan salah satu langkah nyata yang diambil untuk mengatasi permasalahan ini, dengan tetap memprioritaskan sektor-sektor penting seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Langkah ini diharapkan dapat menyeimbangkan pendapatan dan belanja daerah serta menjaga stabilitas keuangan daerah.