Balita Terseret Banjir Samarinda Ditemukan Meninggal Setelah Pencarian Dua Hari
Tim SAR gabungan berhasil menemukan Nabil Sarim (2 tahun) yang terseret arus banjir di Samarinda, Kalimantan Timur, namun dalam kondisi meninggal dunia setelah pencarian selama dua hari.
Sebuah tragedi menimpa keluarga di Samarinda, Kalimantan Timur. Nabil Sarim, balita berusia dua tahun, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus banjir di Gang Saka, Jalan P. Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang. Kejadian ini terjadi pada Senin, 12 Mei 2025, pukul 14.21 Wita, setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Pencarian intensif yang dilakukan oleh tim SAR gabungan selama dua hari akhirnya membuahkan hasil, namun sayangnya, Nabil ditemukan dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa.
Komandan Regu Operasi SAR Riqi Efendi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. "Kami turut berbela sungkawa dan berdoa kepada keluarga korban agar tabah. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dua hari dilakukan pencarian oleh unsur SAR gabungan," ungkap Riqi Efendi di Samarinda, Selasa (14/5).
Proses pencarian Nabil penuh tantangan. Arus sungai yang deras dan air yang sangat keruh menjadi kendala utama. Namun, berkat kerja sama dan sinergi dari seluruh tim SAR gabungan, Nabil akhirnya ditemukan pada Selasa (14/5) dalam radius sekitar 20 meter dari lokasi kejadian. Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Pencarian Intensif di Tengah Arus Deras
Pencarian Nabil melibatkan berbagai unsur SAR gabungan. Kepala Kantor SAR Balikpapan, Dody Setiawan, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan dengan metode penyisiran manual di sepanjang bantaran sungai ke arah hilir. Kondisi sungai yang sempit menjadi kendala penggunaan perahu karet. Tim SAR bekerja keras menghadapi kondisi sungai yang menantang untuk menemukan balita malang tersebut.
Berdasarkan kesaksian saksi mata, Nabil sedang bermain di teras rumah bersama ayahnya yang sedang membersihkan halaman saat kejadian. Tanpa disadari ayahnya, Nabil terjatuh dan terseret arus banjir yang deras di depan rumah. Kejadian ini terjadi begitu cepat sehingga ayah Nabil tidak sempat mencegahnya.
Keluarga dan masyarakat sekitar langsung melakukan upaya pencarian awal, namun belum membuahkan hasil. Laporan resmi kemudian disampaikan kepada Badan SAR Nasional (Basarnas) Kaltim pada pukul 16.50 Wita oleh Ibu Erna. Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan langsung bergerak menuju lokasi kejadian pukul 17.10 Wita dan tiba di lokasi pukul 20.30 Wita untuk memulai pencarian.
Setelah dua hari melakukan pencarian tanpa henti, akhirnya tim SAR berhasil menemukan Nabil. Meskipun hasil pencarian ini sangat menyedihkan, dedikasi dan kerja keras tim SAR patut diapresiasi.
Operasi SAR Resmi Dihentikan
Dengan ditemukannya jasad Nabil, operasi SAR dinyatakan resmi selesai. "Kami dari Basarnas dan seluruh potensi SAR yang terlibat mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan keluarga yang turut membantu, dengan ditemukan korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai serta seluruh unsur dikembalikan ke satuan masing-masing," ujar Riqi Efendi. Seluruh tim SAR kembali ke satuan masing-masing setelah upaya pencarian yang panjang dan melelahkan.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan bahaya banjir dan perlunya kewaspadaan bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan keluarga korban diberikan ketabahan.
Kronologi Kejadian:
- Senin, 12 Mei 2025, pukul 14.21 Wita: Nabil terseret arus banjir.
- Senin, 12 Mei 2025, pukul 16.50 Wita: Keluarga melaporkan kejadian kepada Basarnas Kaltim.
- Senin, 12 Mei 2025, pukul 17.10 Wita: Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan bergerak menuju lokasi.
- Selasa, 14 Mei 2025: Nabil ditemukan meninggal dunia.