Bandara Palembang Kembali Internasional: Dorong Ekspor Sumsel!
Status internasional Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang kembali, berpotensi meningkatkan nilai ekspor komoditas Sumsel seperti ikan, kepiting, dan kopi.
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang kembali beroperasi sebagai bandara internasional. Kabar baik ini disampaikan oleh Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan (BKHIT Sumsel) pada 28 April. Kembalinya status internasional ini diyakini akan memberikan dampak positif signifikan terhadap peningkatan nilai ekspor komoditas asal Sumatera Selatan (Sumsel).
Selama ini, banyak komoditas unggulan Sumsel yang diekspor melalui provinsi lain, seperti melalui Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Hal ini mengakibatkan Sumsel tidak mendapatkan catatan resmi terkait nilai ekspor komoditasnya. Dengan beroperasinya kembali Bandara SMB II sebagai bandara internasional, peluang ekspor langsung dari Sumsel terbuka lebar.
Penanggung Jawab Satuan Pelayanan BKHIT Sumsel, Komarudin, mengungkapkan potensi besar ini. Ia optimistis kemudahan akses ekspor akan mendorong peningkatan perekonomian daerah. "Kembalinya status internasional Bandara SMB II Palembang membuka peluang baru bagi ekspor komoditas asal Sumsel untuk dilakukan secara langsung," ujar Komarudin.
Peluang Ekspor Komoditas Unggulan Sumsel
Beberapa komoditas unggulan Sumsel yang selama ini diekspor melalui provinsi lain antara lain ikan betutu, kepiting, dan udang belalang. Ketiga komoditas perikanan ini memiliki potensi pasar ekspor yang cukup besar. Dengan adanya akses langsung melalui Bandara SMB II, diharapkan volume ekspor dapat meningkat pesat.
Selain komoditas perikanan, kopi juga menjadi salah satu komoditas unggulan Sumsel yang memiliki potensi ekspor tinggi. Tren positif baik dari sisi produksi maupun harga kopi Sumsel menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar internasional. Namun, selama ini ekspor kopi Sumsel masih terbatas karena kendala akses penerbangan internasional.
Komarudin menambahkan, "Selama tidak adanya pelayanan penerbangan internasional, beberapa produsen di Sumsel menanyakan terkait pengiriman komoditas ke luar negeri. Salah satunya dari produsen komoditas kopi yang trennya cenderung positif, baik itu dari sisi produksi maupun harga. Namun, sistem sebelumnya itu kan banyak yang menerima pesanan secara daring, jadi muatannya juga tidak banyak dan berkisar hanya 5-10 kilogram." Ini menunjukkan tingginya minat eksportir Sumsel terhadap pasar internasional.
Peningkatan Nilai Ekspor dan Perekonomian Sumsel
Kembalinya status internasional Bandara SMB II Palembang diharapkan mampu mendorong peningkatan nilai ekspor komoditas Sumsel secara signifikan. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian daerah, khususnya bagi para pelaku usaha di sektor perikanan dan perkebunan.
Dengan adanya akses yang lebih mudah dan efisien, diharapkan para eksportir Sumsel dapat menjangkau pasar internasional dengan lebih optimal. BKHIT Sumsel siap mendukung penuh upaya peningkatan ekspor ini dengan memberikan layanan karantina yang terintegrasi dan efisien.
Pemerintah daerah juga diharapkan dapat memberikan dukungan penuh terhadap para eksportir Sumsel, sehingga potensi ekspor komoditas unggulan dapat dioptimalkan secara maksimal. Dukungan berupa kemudahan perizinan, pelatihan, dan akses informasi pasar internasional sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Ke depan, BKHIT Sumsel akan gencar mempromosikan potensi ekspor komoditas Sumsel melalui Bandara SMB II kepada para pelaku usaha dan investor asing. Hal ini diharapkan dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di Sumsel dan meningkatkan perekonomian daerah.
Dengan kemudahan akses ekspor, diharapkan pula kualitas produk-produk Sumsel semakin meningkat untuk memenuhi standar internasional. Hal ini akan meningkatkan daya saing produk-produk Sumsel di pasar global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumsel.
Kesimpulan
Kembalinya status internasional Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang merupakan langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian Sumsel. Dengan akses ekspor yang lebih mudah, diharapkan nilai ekspor komoditas unggulan Sumsel seperti ikan, kepiting, udang, dan kopi akan meningkat pesat, membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Sumsel.