Banjir Bandang Madiun: 135 Rumah Rusak, Warga Terdampak Butuh Bantuan
Banjir bandang menerjang Dusun Josaren, Desa Sugihwaras, Madiun pada Selasa (28/1) malam, merusak 135 rumah dan menyebabkan beberapa keluarga terisolasi; bantuan darurat telah diberikan.
Banjir bandang menerjang Dusun Josaren, Desa Sugihwaras, Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Selasa, 28 Januari 2025, sekitar pukul 18.00 WIB. Sebanyak 135 rumah warga dilaporkan rusak akibat bencana ini. Kejadian ini menyisakan keprihatinan dan kebutuhan mendesak akan bantuan bagi para korban.
Menurut keterangan Kepala Dusun Josaren, Bonadi, banjir bandang tersebut disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Gunung Wilis di Kecamatan Gemarang dan Saradan. Air sungai yang meluap deras membawa material lumpur dan batu, mengakibatkan kerusakan yang cukup parah. "Selepas magrib, air sungai dari Gemarang langsung meluap cepat membawa material lumpur dan batu menerjang rumah warga di Saradan," ujar Bonadi kepada wartawan.
Akibat amukan banjir bandang ini, sebuah jembatan desa putus, mengisolasi 10 kepala keluarga (KK). Selain itu, ratusan rumah terdampak, beberapa bahkan mengalami kerusakan parah pada dindingnya akibat hantaman air dan material yang terbawa arus. Ketinggian air yang masuk ke rumah warga mencapai sekitar 10 sentimeter.
Beruntungnya, sejumlah warga yang tinggal di dekat sungai berhasil menyelamatkan diri karena telah mendapat informasi mengenai peningkatan debit air sungai di wilayah hulu. Namun, banyak perabotan rumah tangga yang hanyut dan rusak, termasuk ternak sapi milik warga. Kondisi ini menambah beban bagi warga yang sudah kehilangan tempat tinggal yang layak.
Hingga Rabu siang, warga masih sibuk menyelamatkan barang-barang yang tersisa dan membersihkan rumah dari lumpur dan bebatuan. Mereka juga bergotong royong membersihkan puing-puing bangunan yang rusak.
Dinas Sosial Kabupaten Madiun bergerak cepat dengan mendirikan dapur umum sejak Selasa malam. Hal ini sangat membantu warga yang dapur dan alat masaknya rusak dan tidak dapat digunakan. Penyediaan makanan siap saji dari dapur umum menjadi sumber nutrisi penting bagi para korban banjir bandang.
Proses pendataan warga terdampak dan penyaluran bantuan terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Tim Tagana Kabupaten Madiun, BPBD, Dinsos, Polsek, dan Koramil setempat. Kerjasama antar instansi sangat penting dalam penanganan bencana ini agar bantuan tepat sasaran dan merata.
Bonadi mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan karena curah hujan yang masih tinggi diprediksi akan berlangsung beberapa hari ke depan. Musim hujan yang tengah mencapai puncaknya membutuhkan kewaspadaan ekstra dari seluruh warga.