Banjir Lebak: Hujan Deras Rendam Pemukiman Warga Rangkasbitung
Hujan deras selama dua jam menyebabkan banjir setinggi 30-60 sentimeter di sejumlah pemukiman Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (15/2), menggenangi Komplek Pendidikan, Perumahan Palaton, dan Jalan Raya Rangkasbitung, warga berharap pemerintah segera pe
Hujan deras mengguyur Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (15/2), mengakibatkan banjir yang merendam sejumlah pemukiman warga. Banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 60 sentimeter ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama kurang lebih dua jam, mulai pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Banjir Rendam Beberapa Pemukiman
Warga Komplek Pendidikan, Rangkasbitung, Dede Kusnedi (50), menuturkan bahwa hujan yang sangat deras menyebabkan air menggenangi rumahnya. "Hujan deras banget kurang lebih selama dua jam mulai dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Jadi mengakibatkan banjir disini," kata Dede. Ia menambahkan bahwa Komplek Pendidikan memang rawan banjir karena saluran drainase yang kecil sehingga air tidak mengalir lancar.
Senada dengan Dede, Aminudin (32), warga Komplek Pendidikan lainnya, juga merasakan dampak banjir. Rumahnya tergenang air setinggi 30 sentimeter. "Kami bersama keluarga berusaha menyelamatkan beberapa perabotan rumah tangga agar tidak tergenang banjir," ujarnya. Upaya penyelamatan barang-barang berharga menjadi prioritas warga saat banjir menerjang.
Tidak hanya Komplek Pendidikan, banjir juga melanda beberapa wilayah lain di Rangkasbitung. Perumahan Palaton, Kampung Dukuh, Kampung Cibahbul, dan bahkan ruas Jalan Raya Rangkasbitung di depan Kodim Lebak terendam banjir. Hingga pukul 18.00 WIB, genangan air masih terlihat di beberapa lokasi tersebut.
Infrastruktur Drainase Jadi Sorotan
Banjir yang kerap terjadi di Komplek Pendidikan membuat warga mendesak pemerintah daerah untuk segera memperbaiki infrastruktur drainase. Dede Kusnedi berharap pemerintah dapat merealisasikan pembangunan drainase yang memadai. "Kami berharap pemerintah daerah bisa merealisasikan pembangunan drainase sehingga arus air berjalan lancar dan terhindar dari banjir," harapnya. Perbaikan sistem drainase dinilai krusial untuk mencegah banjir berulang di masa mendatang.
Kondisi drainase yang buruk menjadi penyebab utama banjir di beberapa wilayah tersebut. Sistem drainase yang tidak memadai membuat air hujan tidak dapat teralirkan dengan baik, sehingga menyebabkan genangan air di pemukiman warga. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan infrastruktur yang baik untuk mengurangi risiko bencana banjir.
Tanggapan Pemerintah dan Langkah Antisipasi
Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah daerah Kabupaten Lebak terkait banjir yang melanda Rangkasbitung. Namun, diharapkan pemerintah segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah banjir ini, baik melalui perbaikan infrastruktur drainase maupun langkah-langkah mitigasi bencana lainnya. Penting bagi pemerintah untuk segera merespon kebutuhan warga yang terdampak banjir.
Kejadian banjir ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Perencanaan tata kota yang baik dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab menjadi kunci dalam meminimalisir risiko bencana alam, termasuk banjir. Evaluasi dan perbaikan sistem drainase menjadi langkah penting untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
Kesimpulan
Banjir yang melanda Rangkasbitung, Lebak, akibat hujan deras menjadi bukti nyata pentingnya infrastruktur yang memadai dan pengelolaan lingkungan yang baik. Perbaikan drainase dan langkah-langkah mitigasi bencana lainnya sangat diperlukan untuk melindungi warga dari dampak buruk banjir. Diharapkan pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dan mencegah terjadinya banjir serupa di masa mendatang. Solidaritas dan kepedulian bersama juga sangat penting dalam menghadapi dan memulihkan dampak bencana ini.