Banjir Madiun: 109 Keluarga di Pilangbango Terdampak Luapan Kali Piring
Pemkot Madiun menyalurkan bantuan sembako dan kebutuhan pokok lainnya kepada 109 keluarga di Kelurahan Pilangbango yang terdampak banjir akibat luapan Kali Piring setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Banjir melanda Kelurahan Pilangbango, Kota Madiun, Jawa Timur pada Sabtu malam, 15 Maret 2024, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Akibat luapan Kali Piring, sebanyak 109 keluarga terdampak, dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 30 cm di dalam rumah dan hingga 50 cm di jalan. Wakil Wali Kota Madiun, F Bagus Panuntun, langsung meninjau lokasi dan menyalurkan bantuan berupa sembako, makanan siap saji, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya kepada warga yang terdampak.
Penyaluran bantuan dilakukan pada Minggu, 16 Maret 2024, sebagai respon cepat pemerintah terhadap bencana alam yang terjadi. Bagus Panuntun secara langsung menyerahkan bantuan kepada setiap keluarga yang rumahnya terendam banjir. Kejadian ini menyoroti pentingnya langkah antisipasi dan mitigasi bencana di wilayah rawan banjir seperti Kelurahan Pilangbango.
Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri juga telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat dan membantu warga terdampak. Salah satu fokus penanganan adalah membersihkan tumpukan bambu di Kali Piring yang menghambat aliran air dan menjadi penyebab utama meluapnya sungai tersebut.
Penanganan Banjir dan Bantuan Pemkot Madiun
Pemkot Madiun bergerak cepat dalam memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir. Bantuan yang diberikan berupa sembako, makanan siap saji, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya untuk meringankan beban warga yang kehilangan harta benda akibat banjir. Langkah ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan warganya.
Selain penyaluran bantuan, Pemkot Madiun juga berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri untuk melakukan pembersihan sungai dan memastikan aliran air kembali lancar. Pembersihan tumpukan bambu di Kali Piring menjadi prioritas utama untuk mencegah terjadinya banjir susulan.
Wakil Wali Kota Madiun juga menekankan pentingnya pemanfaatan Embung Pilangbango untuk mengendalikan debit air dan mencegah banjir di masa mendatang. Koordinasi lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan embung tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.
Penyebab Banjir dan Kondisi Terkini
Banjir di Kelurahan Pilangbango disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Madiun dan sekitarnya pada Sabtu sore hingga malam hari. Debit air yang tinggi tidak mampu ditampung oleh Kali Piring, sehingga air meluap ke jalan dan permukiman warga. Tumpukan bambu di aliran sungai memperparah kondisi tersebut.
Kondisi air di wilayah terdampak saat ini sudah mulai surut. Namun, Pemkot Madiun tetap mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat curah hujan yang masih cukup tinggi. Masyarakat dihimbau untuk selalu memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
"Total ada sebanyak 109 keluarga terdampak banjir yang terjadi pada Sabtu (15/3) malam yang diberikan bantuan berupa sembako. Selain itu, juga bantuan makanan siap saji, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya," ujar Bagus Panuntun.
Langkah antisipasi dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk mengurangi dampak banjir di masa mendatang. Pemanfaatan embung dan perawatan sungai secara berkala menjadi hal penting yang perlu diperhatikan.