Banjir Pekanbaru: 17 Sekolah Diliburkan, Siswa Diminta Tak Bermain di Sungai
Banjir di Pekanbaru, Riau mengakibatkan 17 sekolah diliburkan sementara karena terendam banjir, siswa diimbau tidak bermain di sungai yang berbahaya.
Banjir yang melanda Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, sejak Selasa (4/3) telah memaksa Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru untuk meliburkan 17 sekolah hingga waktu yang belum ditentukan. Luapan Sungai Siak yang terus meningkat menyebabkan genangan air masuk ke ruang kelas berbagai sekolah di beberapa kecamatan. Keputusan ini diambil guna memastikan keselamatan para siswa dan guru dari bahaya banjir.
Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, menyatakan bahwa seluruh aktivitas belajar mengajar di 17 sekolah tersebut dihentikan sementara, termasuk pembelajaran daring atau jarak jauh. Hal ini dikarenakan banyak rumah siswa juga terendam banjir, sehingga pembelajaran jarak jauh pun menjadi tidak memungkinkan. "Untuk sementara waktu, sekolah diliburkan karena banjir. Libur total, tidak ada belajar daring, tidak belajar jarak jauh, karena rumah mereka pun terendam banjir," ujar Abdul Jamal dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat (7/3).
Kenaikan debit air Sungai Siak yang signifikan mengakibatkan semakin banyak sekolah yang terdampak. Awalnya, hanya 15 sekolah yang terendam, namun jumlah tersebut bertambah menjadi 17 sekolah pada Kamis (6/3) sore. Sekolah-sekolah yang terdampak tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Rumbai, Palas, dan Payung Sekaki.
Sekolah-sekolah yang Terdampak Banjir
Sebanyak 17 sekolah di Pekanbaru terpaksa diliburkan akibat banjir. Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Taman Kanak-Kanak (TK). Daftar lengkap sekolah yang terdampak adalah SDN 65, SDN 140, SDN 120, SDN 166, SDN 179, SDN 40, SDN 127, SDN 91, SDN 175, SDN 171, SD Islam Terpadu Al Qudwah, TK Riyadul Jannah, SMPN 27, SMPN 31, SMPN 44, SMPN 51, dan SMPN 38. Disdik Pekanbaru akan terus memantau perkembangan situasi dan akan memberitahukan kapan sekolah-sekolah tersebut dapat kembali beroperasi.
Tinggi genangan air di sekolah-sekolah yang terdampak bervariasi, namun ketinggian air telah mencapai ruang kelas sehingga mengganggu proses belajar mengajar. Pihak Disdik Pekanbaru berharap agar air segera surut sehingga proses belajar mengajar dapat kembali normal.
Imbauan kepada Orang Tua dan Siswa
Disdik Pekanbaru juga mengimbau kepada orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka dan mencegah mereka melakukan aktivitas berbahaya di sekitar lokasi banjir. Bahaya yang mengintai tidak hanya datang dari derasnya arus air, tetapi juga potensi bahaya lain seperti keberadaan hewan buas. "Kami mengimbau agar para orang tua mengawasi anaknya, banyak anak yang mandi di sungai. Kondisi banjir tentu air deras membahayakan, juga informasinya di beberapa lokasi banjir ada buaya juga. Karena itu, para orangtua agar tetap waspada," tegas Abdul Jamal.
Pihak Disdik Pekanbaru menekankan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan siswa di tengah kondisi banjir. Mereka berharap agar orang tua dapat berperan aktif dalam menjaga keselamatan anak-anaknya dan menghindari aktivitas yang berisiko di sekitar wilayah yang terdampak banjir.
Situasi banjir di Pekanbaru terus dipantau oleh pihak berwenang. Semoga kondisi ini segera membaik dan proses belajar mengajar di sekolah-sekolah yang terdampak dapat kembali normal dalam waktu dekat.