Banjir Sampang: BPBD Evakuasi Warga Terjebak Luapan Sungai Kalikamuning
Banjir Sampang akibat luapan Sungai Kalikamuning memaksa BPBD melakukan evakuasi warga terdampak, dengan ketinggian air mencapai 3 meter di beberapa titik.
Banjir besar menerjang Kota Sampang, Jawa Timur, pada Jumat, 7 Maret 2024, akibat luapan Sungai Kalikamuning. Bencana ini telah menyebabkan evakuasi warga dan sejumlah wilayah terendam dengan ketinggian air bervariasi. BPBD Kabupaten Sampang langsung bergerak cepat menanggulangi situasi darurat ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sampang, Candra Romadhani Amin, menyatakan bahwa banjir kiriman dari Sungai Kalikamuning telah merendam empat desa dan lima kelurahan di Kota Sampang. Ketinggian air mencapai 2 hingga 3 meter di dekat aliran sungai, sementara di wilayah lainnya berkisar antara 20 cm hingga 2 meter. Banjir ini juga merendam sejumlah kantor pemerintahan dan lembaga pendidikan.
Evakuasi warga yang terjebak menjadi prioritas utama. BPBD telah menerjunkan tim evakuasi, berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan keselamatan warga. Perahu karet telah disiapkan untuk membantu proses evakuasi di daerah yang terendam parah.
Evakuasi dan Penanganan Darurat
BPBD Sampang telah mendirikan tempat penampungan sementara bagi warga yang rumahnya terendam. Selain itu, dapur umum juga telah disiapkan untuk menyediakan makanan berbuka puasa bagi warga yang terdampak dan kesulitan memasak. "Koordinasi dengan instansi terkait hingga kini terus kami lakukan, termasuk dengan polisi dan TNI, serta organisasi perangkat daerah lainnya," jelas Candra.
Proses evakuasi difokuskan pada warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Kalikamuning, mengingat ketinggian air di daerah tersebut mencapai angka yang signifikan. BPBD juga terus memantau situasi dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada, mengingat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih diperkirakan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Upaya pencegahan penyebaran penyakit juga menjadi perhatian. Tim medis telah disiagakan untuk memberikan pertolongan pertama dan memastikan kesehatan warga terdampak. Pembersihan lingkungan pascabanjir juga akan dilakukan segera setelah kondisi memungkinkan.
Dampak Banjir dan Penutupan Jalan
Banjir yang terjadi telah menyebabkan gangguan pada arus lalu lintas. Jalan dari arah Pamekasan yang menuju Kota Sampang dialihkan melalui Jalan Lingkar Selatan. Begitu pula dengan arus lalu lintas dari arah Bangkalan menuju Pamekasan.
Hingga pukul 16.30 WIB, genangan air masih terlihat di jalan-jalan kota dengan ketinggian antara 20 hingga 40 cm. Di rumah-rumah warga, ketinggian air mencapai antara 40 cm hingga 1 meter. Kondisi ini menunjukkan bahwa dampak banjir masih terasa signifikan.
BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan petugas. Warga juga diimbau untuk waspada terhadap potensi bahaya susulan dan selalu memperhatikan informasi terkini dari pihak berwenang.
Langkah-langkah yang telah dilakukan BPBD Sampang:
- Evakuasi warga terdampak
- Penyelamatan dengan perahu karet
- Penyediaan tempat penampungan sementara
- Penyelenggaraan dapur umum
- Koordinasi dengan instansi terkait
- Pengalihan arus lalu lintas
Banjir Sampang ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana.