Bantimurung Ramai Jelang Ramadhan: Pengunjung Melonjak Tiga Kali Lipat
Jelang Ramadhan, Taman Wisata Alam Bantimurung di Maros, Sulawesi Selatan, dipadati pengunjung hingga tiga kali lipat dari biasanya, menawarkan keindahan alam dan kuliner lokal.
Apa yang terjadi? Taman Wisata Alam (TWA) Bantimurung di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, dibanjiri pengunjung menjelang bulan suci Ramadhan. Siapa yang terlibat? Pengunjung lokal dan wisatawan dari Makassar, bahkan keluarga dan alumni sekolah turut meramaikan. Dimana peristiwa ini terjadi? Di TWA Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan. Kapan peristiwa ini terjadi? Pada akhir pekan terakhir sebelum Ramadhan 1446 H. Mengapa terjadi peningkatan pengunjung? Momen tersebut dimanfaatkan masyarakat untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman. Bagaimana peningkatan pengunjung terjadi? Jumlah pengunjung meningkat hingga tiga kali lipat dari jumlah normal akhir pekan, yaitu sekitar 500 orang menjadi sekitar 1500 orang.
Petugas loket TWA Bantimurung, Hasnah, membenarkan peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan. "Sudah menjadi kebiasaan pada akhir pekan menjelang Ramadhan tempat wisata dipadati pengunjung," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa biasanya jumlah pengunjung pada akhir pekan normal berkisar 500 orang per hari. Namun, menjelang Ramadhan, angka tersebut melonjak drastis.
Peningkatan pengunjung ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Para pengunjung tidak hanya menikmati keindahan alam Bantimurung, tetapi juga turut mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat dengan membeli aneka kuliner yang tersedia di kawasan wisata. Hal ini menunjukkan sinergi positif antara pariwisata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pesona Bantimurung Menarik Pengunjung
Mulyadi, salah seorang pengunjung asal Maros, mengungkapkan bahwa ia sengaja datang ke Bantimurung untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga. "Momen ini menjadi kesempatan untuk bersama keluarga menikmati panorama alam dan meningkatkan 'quality time' dengan keluarga," katanya. Hal senada disampaikan Aksawati, pengunjung dari Kota Makassar. Ia menyebutkan bahwa Bantimurung tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga menjadi tempat berkumpul yang menyenangkan bersama teman dan alumni sekolah.
Aksawati juga menambahkan, "Selain dapat berkreasi bersama keluarga, saya juga bisa berkumpul dengan teman sejawat atau alumni sekolah." Keberadaan aneka kuliner dengan harga terjangkau di kawasan TWA Bantimurung menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. "Jadi kalau tidak mau repot membawa bekal cukup membeli aneka makanan yang disiapkan oleh UMKM di kawasan TWA Bantimurung," jelasnya.
Keindahan air terjun dan Sungai Bantimurung, serta suasana alam yang sejuk, menjadi daya tarik utama TWA Bantimurung. Kombinasi antara keindahan alam dan kemudahan akses kuliner menjadikan TWA Bantimurung sebagai destinasi wisata yang ideal bagi keluarga dan kelompok teman.
Dampak Peningkatan Pengunjung terhadap PAD Maros
Peningkatan jumlah pengunjung di TWA Bantimurung memberikan kontribusi positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Maros. Meskipun pada akhir tahun 2024 PAD sektor pariwisata sedikit terkoreksi akibat kondisi cuaca, namun sektor ini tetap memberikan andil yang signifikan terhadap total PAD yang mencapai Rp283,7 miliar hingga akhir Desember 2024.
Pemerintah Kabupaten Maros optimistis bahwa PAD dari sektor pariwisata akan terus meningkat. Hal ini didorong oleh sejumlah kegiatan yang akan diselenggarakan di lokasi wisata tersebut. Dengan pengelolaan yang baik dan pengembangan potensi wisata yang berkelanjutan, TWA Bantimurung diharapkan dapat terus menjadi sumber pendapatan daerah dan daya tarik wisata unggulan di Sulawesi Selatan.
Peningkatan kunjungan wisata ke Bantimurung menunjukkan potensi besar sektor pariwisata di Maros. Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan infrastruktur yang memadai, sektor ini dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Ke depannya, pengembangan potensi wisata di Bantimurung perlu terus dilakukan, baik dari segi infrastruktur, fasilitas, maupun promosi. Hal ini penting untuk memastikan agar TWA Bantimurung tetap menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan.
Dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, TWA Bantimurung dapat terus menjadi destinasi wisata unggulan di Sulawesi Selatan dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.