Bantul Optimalkan Distribusi Pangan Cegah Inflasi Jelang Lebaran
Pemerintah Kabupaten Bantul gencar mengoptimalkan distribusi dan stok pangan untuk mencegah lonjakan harga dan inflasi menjelang Idul Fitri 1446 H.
Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tengah gencar mengoptimalkan distribusi dan memastikan ketersediaan stok pangan, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi daerah yang berpotensi meningkat seiring meningkatnya permintaan masyarakat.
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Bantul pada Selasa, 18 Maret 2024, menyatakan bahwa optimalisasi distribusi dan pemenuhan stok bahan pokok pangan menjadi kunci dalam mengatasi inflasi. "Upaya untuk mengatasi inflasi yakni melalui optimalisasi distribusi dan pemenuhan stok bahan pokok pangan," tegasnya.
Langkah ini penting mengingat peningkatan permintaan bahan pokok menjelang Idul Fitri. Jika tidak diantisipasi, peningkatan permintaan ini berpotensi memicu lonjakan harga dan berdampak pada inflasi. Oleh karena itu, koordinasi antar instansi pemerintah, Bulog, distributor, dan pelaku usaha sangat krusial untuk memastikan ketersediaan stok pangan yang cukup.
Koordinasi dan Pengawasan Jadi Kunci
Aris Suharyanta menekankan pentingnya koordinasi antar dinas dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok pangan yang cukup dan terdistribusi dengan baik hingga ke tingkat konsumen. Kerja sama dengan Bulog, distributor, dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan upaya ini.
Selain memastikan ketersediaan stok, pengawasan harga dan kualitas produk di pasar juga menjadi perhatian utama. "Yang cukup krusial adalah peningkatan pengawasan terhadap harga dan kualitas produk di pasar, hal ini untuk mencegah spekulasi dan penimbunan barang. Selain itu, pengawasan terhadap keamanan pangan juga harus diperketat agar tidak ada produk yang beredar dalam kondisi kedaluwarsa atau tidak layak konsumsi," ujar Aris Suharyanta.
Pengawasan yang ketat ini bertujuan untuk mencegah praktik spekulasi dan penimbunan yang dapat memicu kenaikan harga secara tidak wajar. Pemerintah Kabupaten Bantul berkomitmen untuk melindungi konsumen dari praktik-praktik yang merugikan tersebut.
Pengawasan keamanan pangan juga tak kalah penting. Pemerintah memastikan produk pangan yang beredar aman dan layak konsumsi, sehingga kesehatan masyarakat tetap terjaga.
TPID Bantul Jaga Stabilitas Inflasi
Ketua TPID Kabupaten Bantul, Agus Budiraharja, memberikan jaminan bahwa hingga saat ini situasi inflasi di Bantul masih terkendali. TPID secara rutin memantau ketersediaan dan harga bahan pokok penting.
Komitmen TPID Bantul untuk menjaga ketersediaan bahan pokok dengan harga wajar sangat kuat. Berbagai inovasi dilakukan, seperti penyelenggaraan pasar murah di beberapa kecamatan dan gerakan menanam padi serta bawang merah. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan lokal dan menstabilkan harga.
"Harapan kita semua akan terkendali, dan tentu TPID terus melakukan pemantauan secara berkala, sehingga segera dapat kita upayakan secara maksimal jika terjadi kenaikan pada beberapa komoditi bahan pokok dan kebutuhan penting," kata Agus Budiraharja. Hal ini menunjukkan kesiapsiagaan TPID dalam menghadapi potensi kenaikan harga dan menjaga stabilitas inflasi.
Inflasi yang terkendali merupakan faktor kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bantul. Pemkab Bantul melalui TPID memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas inflasi regional dan memastikan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman.