Baznas Kepri Awasi Pengelolaan Dana Umat Rp3 Triliun Lewat Aplikasi Menara Masjid
Baznas Kepri mengawasi pengelolaan dana umat senilai Rp3 triliun di Kepri melalui aplikasi Menara Masjid untuk memastikan transparansi dan penyaluran tepat sasaran.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus berupaya meningkatkan transparansi pengelolaan dana umat. Langkah terbaru yang diambil adalah pemantauan dana umat secara digital melalui aplikasi Menara Masjid. Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan transparan mengenai pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di wilayah Kepri, yang diperkirakan mencapai angka fantastis, yaitu Rp3 triliun.
Kepala Baznas Kepri, Arusman Yusuf, menjelaskan bahwa aplikasi Menara Masjid tidak hanya berfungsi untuk memantau aspek keuangan masjid. Aplikasi ini juga memantau kondisi fisik masjid, jumlah jamaah, inventaris, dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Dengan demikian, pemerintah daerah dapat memiliki data yang akurat dan terintegrasi terkait pergerakan dana umat di Kepri.
Inovasi ini diharapkan dapat mencegah potensi penyimpangan dan memastikan dana umat disalurkan sesuai peruntukannya. Sistem pemantauan digital ini merupakan langkah signifikan dalam mewujudkan pengelolaan dana ZIS yang lebih akuntabel dan bertanggung jawab.
Pemantauan Dana Umat dan Transparansi Keuangan Masjid
Arusman Yusuf mengungkapkan bahwa hingga saat ini, baru sekitar Rp54 miliar dana umat yang dilaporkan melalui aplikasi Menara Masjid. Angka ini masih jauh dari potensi total dana umat yang diperkirakan mencapai Rp3 triliun. Meskipun demikian, Arusman menekankan bahwa selisih tersebut bukan disebabkan oleh penyalahgunaan dana, melainkan lebih kepada kurangnya pendokumentasian yang baik di beberapa masjid.
Oleh karena itu, sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi Menara Masjid gencar dilakukan oleh Baznas Kepri kepada pengurus masjid di seluruh Kepri. Tujuannya adalah agar pengelolaan dana umat dapat dilakukan secara transparan dan tercatat dengan baik dalam sistem.
Dengan terintegrasinya data keuangan masjid melalui aplikasi ini, Baznas Kepri berharap dapat melakukan pengawasan yang lebih efektif dan efisien. Hal ini akan memastikan bahwa dana umat digunakan untuk kemaslahatan umat sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan ZIS yang bertanggung jawab.
Integrasi UPZ dan Pentingnya Sosialisasi
Arusman juga menekankan pentingnya setiap masjid memiliki Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang telah disahkan oleh Baznas kota atau provinsi. Hal ini merupakan bagian penting dari sistem integrasi data yang dibangun melalui aplikasi Menara Masjid. UPZ yang sah akan memudahkan proses pelaporan dan pemantauan dana ZIS.
Lebih lanjut, Baznas Kepri secara aktif melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada pengurus masjid mengenai penggunaan aplikasi Menara Masjid. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan pengurus masjid mampu mengoperasikan aplikasi dengan baik dan benar, sehingga data yang dilaporkan akurat dan terintegrasi dengan sistem Baznas Kepri.
Sosialisasi yang intensif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi pengurus masjid dalam pengelolaan dana umat secara transparan dan akuntabel. Dengan demikian, dana ZIS dapat dikelola secara optimal untuk kepentingan umat dan pembangunan masjid.
Aplikasi Menara Masjid: Solusi Menuju Transparansi Pengelolaan Dana Umat
Aplikasi Menara Masjid bukan hanya sekedar aplikasi pelaporan keuangan masjid. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi jumlah jamaah, mencatat kegiatan masjid, dan menyalurkan bantuan dengan lebih tepat sasaran. Dengan fitur-fitur yang komprehensif, aplikasi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana umat di Kepri.
Ke depan, Baznas Kepri akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan jangkauan aplikasi Menara Masjid. Harapannya, seluruh masjid di Kepri dapat terintegrasi dalam sistem ini, sehingga pengelolaan dana umat dapat dipantau secara real-time dan memastikan dana tersebut digunakan untuk kemaslahatan umat secara optimal. "Semua harus terintegrasi agar laporan keuangan dapat dipantau dengan baik," ujar Arusman Yusuf.
Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pengelolaan dana umat di Kepri akan semakin transparan dan akuntabel, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola ZIS akan semakin meningkat. Hal ini akan mendorong partisipasi masyarakat dalam berzakat, berinfak, dan bersedekah untuk kemajuan umat.