BAZNAS Luncurkan Balai Ternak Barokah Farm di Trenggalek, Berdayakan Peternak Domba
BAZNAS resmikan Balai Ternak Barokah Farm di Trenggalek, Jawa Timur, untuk memberdayakan ekonomi masyarakat melalui peternakan domba dan kambing, melibatkan 20 peternak dengan total anggaran Rp531,91 juta.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI resmi meluncurkan Balai Ternak Barokah Farm di Desa Pringapus, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada Rabu, 30 April 2024. Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat miskin melalui pengelolaan peternakan domba dan kambing secara intensif. Peluncuran ini dihadiri oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang menyatakan dukungan penuhnya terhadap program tersebut.
Balai Ternak Barokah Farm merupakan bagian dari upaya BAZNAS untuk meningkatkan perekonomian umat, khususnya mereka yang termasuk mustahik (penerima zakat, infak, dan sedekah). Bupati Arifin menekankan pentingnya program ini, dengan mengatakan, "Kalau orang miskin tidak punya banyak anak tidak apa-apa, tapi lebih baik kalau yang banyak itu anak kambing, supaya ekonominya bisa naik." Program ini menjadi titik ke-46 dari total 54 balai ternak yang dikembangkan BAZNAS RI di seluruh Indonesia.
Di Trenggalek, program ini melibatkan 20 peternak dengan populasi awal 205 ekor domba. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp531,91 juta, yang terdiri dari dukungan BAZNAS RI (Rp427,94 juta), BAZNAS Kabupaten Trenggalek (Rp100 juta), dan Dinas Pertanian Trenggalek (Rp3,96 juta). Program ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Pengembangan Usaha Terintegrasi di Barokah Farm
Barokah Farm tidak hanya fokus pada peternakan domba, tetapi juga mengembangkan beberapa usaha terintegrasi untuk optimalisasi pendapatan. Beberapa usaha tersebut antara lain persilangan domba (Cross Texel, Dorper F1, dan Cross Sulfok), produksi pupuk kompos dari kotoran ternak, penerapan sistem pertanian terintegrasi, serta penggemukan domba untuk memenuhi kebutuhan kurban dan penjualan harian. Hal ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam menciptakan model ekonomi yang berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga turut mendukung program ini dengan menyediakan skema asuransi ternak untuk melindungi peternak dari risiko kehilangan atau kematian ternak akibat faktor non-wabah. Langkah ini memberikan rasa aman dan mengurangi beban risiko bagi para peternak.
Bupati Arifin berharap program ini dapat diperluas ke wilayah lain melalui pola "nggaduh", yaitu menitipkan induk ternak kepada warga prasejahtera. Ia juga mendorong kolaborasi dengan pelaku usaha ternak dan pemanfaatan daging kambing untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, seperti aqiqah dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Beliau menambahkan bahwa daging kambing memiliki kandungan protein yang tinggi dan harganya lebih terjangkau dibandingkan daging sapi. "Permintaan terhadap daging kambing ini pasti ada, tinggal bagaimana kita memastikan pemotongannya halal dan distribusinya aman," tegas Bupati Arifin.
Dukungan BAZNAS dan Potensi Keberlanjutan
Pimpinan BAZNAS RI Pembina Wilayah Jatim, Kolonel (Purn) Drs. Nur Chamdani, menjelaskan bahwa Trenggalek dipilih sebagai lokasi karena lingkungan dan tradisi masyarakatnya mendukung pengembangan balai ternak. Beliau mengapresiasi pengelolaan Balai Barokah yang rapi, termasuk sistem piket peternak yang terorganisir.
"Ini yang ke-54 dan saya yakin akan berkembang pesat. Kami akan dampingi terus agar para peternak bisa naik kelas, dari mustahik menjadi muzakki," ujar Nur Chamdani. Pernyataan ini menunjukkan komitmen BAZNAS untuk memberikan pendampingan dan pembinaan berkelanjutan kepada para peternak agar mereka dapat meningkatkan taraf hidup dan menjadi mandiri secara ekonomi.
Program Balai Ternak Barokah Farm di Trenggalek ini menjadi contoh nyata bagaimana zakat dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dengan pendekatan terintegrasi dan dukungan dari berbagai pihak, program ini berpotensi besar untuk menjadi model pengembangan ekonomi berbasis peternakan yang sukses dan dapat direplikasi di daerah lain.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada kerjasama dan komitmen dari semua pihak yang terlibat, termasuk para peternak, pemerintah daerah, dan BAZNAS. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Trenggalek dan sekitarnya.