Belitung Timur Jaga Harga Bahan Pokok Selama Ramadhan: Antisipasi Kenaikan dan Solusi Jangka Panjang
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur berupaya kendalikan harga bahan pokok selama Ramadhan, meskipun ada kenaikan harga cabai dan bawang, namun harga daging ayam justru turun.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui Bupati Kamarudin Muten, gencar melakukan peninjauan harga bahan pokok di sejumlah pasar di Manggar pada awal Ramadhan 1446 Hijriyah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga yang memberatkan masyarakat selama bulan suci. Upaya ini penting karena Beltim belum memiliki pelabuhan sendiri, sehingga distribusi barang bergantung pada Tanjungpandan, Belitung, yang menyebabkan rantai pasok lebih panjang dan berpotensi meningkatkan harga. Peninjauan dilakukan secara rutin hingga menjelang Idul Fitri untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga.
Peninjauan langsung yang dipimpin Bupati Beltim bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ini menemukan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, namun tidak signifikan. Kenaikan terjadi pada cabai merah lokal dan bawang merah, sementara harga daging ayam justru mengalami penurunan. Stabilitas harga daging sapi juga terjaga. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk memastikan keterjangkauan harga bagi masyarakat.
Bupati Kamarudin Muten, atau yang akrab disapa Afa, menjelaskan bahwa kendala infrastruktur, khususnya belum adanya pelabuhan di Beltim, menjadi faktor utama penyebab kenaikan harga. Ia juga menyoroti rendahnya daya beli masyarakat akibat terbatasnya lapangan kerja. Oleh karena itu, pemerintah daerah memprioritaskan pembukaan lapangan kerja baru dan pembangunan pelabuhan sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini.
Kenaikan dan Penurunan Harga Beberapa Komoditas
Hasil peninjauan lapangan menunjukkan adanya fluktuasi harga beberapa komoditas. Cabai merah lokal mengalami kenaikan harga dari Rp100.000 per kilogram menjadi Rp110.000 per kilogram. Bawang merah juga mengalami kenaikan, dari Rp48.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram. Namun, terdapat kabar baik, harga daging ayam justru turun dari Rp42.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram. Sementara itu, harga daging sapi tetap stabil di angka Rp160.000 per kilogram.
Kenaikan harga cabai dan bawang merah ini diyakini dipengaruhi oleh panjangnya rantai distribusi barang yang harus melalui Tanjungpandan. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok di Beltim.
Pemerintah daerah menyadari pentingnya ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok, khususnya selama bulan Ramadhan. Oleh karena itu, upaya pengawasan dan pengendalian harga akan terus dilakukan secara intensif.
Tantangan Infrastruktur dan Solusi Jangka Panjang
Bupati Afa secara tegas menyatakan bahwa kurangnya infrastruktur, terutama belum adanya pelabuhan di Beltim, menjadi kendala utama dalam menjaga stabilitas harga. “Kita tidak punya pelabuhan, semua barang harus lewat Tanjungpandan, mata rantai perdagangan lebih panjang sehingga memicu kenaikan harga,” ujarnya. Hal ini menyebabkan biaya distribusi meningkat dan berdampak pada harga jual di pasaran.
Selain masalah infrastruktur, rendahnya daya beli masyarakat juga menjadi perhatian. Afa mengungkapkan keluhan pedagang mengenai sepinya pembeli akibat kondisi ekonomi yang kurang baik. “Dak ada lapangan kerja, dak ada duit untuk belanja. Jadi yang harus kita kerjakan dulu, pembukaan lapangan kerja dan pelabuhan ini akan jadi prioritas kita,” tegas Afa. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengatasi masalah ini dengan memprioritaskan program pembukaan lapangan kerja dan pembangunan pelabuhan.
Pembangunan pelabuhan sendiri diharapkan dapat memangkas biaya distribusi dan memperpendek rantai pasok, sehingga harga barang di pasaran dapat lebih terjangkau. Sementara itu, program peningkatan lapangan kerja bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur berkomitmen untuk terus memantau dan mengendalikan harga bahan pokok, serta berupaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah infrastruktur dan ekonomi di daerah tersebut. Upaya ini diharapkan dapat menjamin keterjangkauan harga bagi masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.