Bencana Alam di Bogor: Bupati Ajak Warga Tingkatkan Peduli Lingkungan
Banjir dan longsor menerjang Bogor akibat hujan deras; Bupati Bogor mengajak warga tingkatkan kepedulian lingkungan untuk cegah bencana serupa.
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu (2/3) malam mengakibatkan bencana alam hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan ratusan warga terdampak. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, langsung mengunjungi lokasi bencana dan menyerukan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sebagai upaya mitigasi bencana di masa mendatang. Bencana ini terjadi di berbagai titik di Kabupaten Bogor, menelan korban luka ringan dan menyebabkan kerugian material.
Menurut Bupati Rudy, peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Ia menekankan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan menghindari membuang sampah ke sungai. "Di beberapa titik wilayah terjadinya banjir adalah karena mungkin salah satunya kita kurang perhatian terhadap lingkungan kita sendiri. Budayakan membuang sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah ke sungai," ujar Rudy saat meninjau lokasi bencana di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua.
Desa Tugu Selatan, yang terletak di kawasan Puncak, merupakan wilayah hulu Sungai Ciliwung. Keasrian lingkungan di daerah ini sangat krusial untuk mencegah banjir di daerah hilir. Bupati Rudy juga menuturkan perlunya upaya bersama untuk meningkatkan vegetasi di hulu Sungai Ciliwung guna mencegah bencana serupa terulang kembali.
Dampak Bencana dan Bantuan Pemerintah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak banjir akibat luapan Sungai Ciliwung. Sebanyak 119 kepala keluarga (KK) di tiga RT di RW 01 Kampung Pensiunan terdampak, dengan total 198 jiwa di RT 01, 98 jiwa di RT 02, dan 127 jiwa di RT 03. Meskipun tidak ada korban jiwa, empat orang mengalami luka ringan dan langsung mendapatkan perawatan medis di RSPG dr. Goenawan.
Bupati Rudy Susmanto memastikan ketersediaan bantuan dan dapur umum bagi para korban bencana. "Bantuan tersebut dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Tentu kita persiapkan untuk kebutuhan bahan pokok. Saya ucapkan terima kasih banyak, bukan hanya Pemerintah Kabupaten Bogor, dari TNI dari Polri juga mempersiapkan untuk sahur bagi para pengungsi," kata Rudy. Bantuan tersebut berupa bahan pokok dan kebutuhan mendesak lainnya.
BPBD Kabupaten Bogor juga melaporkan dampak bencana alam hidrometeorologi di 28 desa di 16 kecamatan. Selain banjir di Cisarua, bencana juga meliputi tanah longsor di delapan kecamatan, orang hanyut di satu kecamatan, dan angin kencang di satu kecamatan. Rincian lokasi bencana dapat dilihat pada daftar berikut:
- Tanah Longsor: Cijeruk, Sukaraja, Megamendung, Sukamakmur, Ciawi, Sukajaya, Leuwisadeng, Babakan Madang.
- Banjir: Parungpanjang, Cisarua, Bojonggede, Cigudeg, Tenjo, Dramaga, Rumpin.
- Orang Hanyut: Cisarua.
- Angin Kencang: Jasinga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, menegaskan bahwa bencana alam hidrometeorologi ini disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. Peristiwa ini menjadi bukti nyata pentingnya upaya mitigasi bencana dan kepedulian bersama dalam menjaga lingkungan.
Kejadian ini menjadi seruan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan menjaga kebersihan, mencegah kerusakan lingkungan, dan berpartisipasi aktif dalam program pelestarian lingkungan, diharapkan bencana serupa dapat dicegah di masa mendatang. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait sangat penting dalam mewujudkan Kabupaten Bogor yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana.