Bengkayang Raih Peringkat Kedua Tingkat Gemar Membaca di Kalbar
Kabupaten Bengkayang berhasil meraih peringkat kedua se-Kalimantan Barat dalam hal tingkat gemar membaca masyarakatnya yang mencapai 80,07 persen pada tahun 2024, menurut Pemkab Bengkayang.
Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, berhasil menorehkan prestasi membanggakan di bidang literasi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkayang mengumumkan bahwa Tingkat Gemar Membaca (TGM) masyarakatnya mencapai angka 80,07 persen pada tahun 2024, menempatkan Bengkayang pada peringkat kedua terbaik di Provinsi Kalimantan Barat. Prestasi ini diraih berkat berbagai upaya Pemkab Bengkayang dalam meningkatkan minat baca masyarakatnya, khususnya melalui program-program yang mendorong literasi sejak usia dini.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkayang, Heni Juniarti, menjelaskan bahwa capaian ini diukur melalui dua indikator utama, yaitu Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan TGM. Meskipun IPLM Bengkayang pada tahun 2024 tercatat sebesar 61,54 persen (kategori cukup), angka TGM yang tinggi menunjukkan komitmen nyata Pemkab Bengkayang dalam meningkatkan minat baca warganya. Pemkab Bengkayang secara aktif menggelar berbagai kegiatan untuk meningkatkan minat baca, salah satunya adalah lomba bertutur atau bercerita.
Heni Juniarti menekankan pentingnya menanamkan budaya gemar membaca sejak usia dini. "Pembudayaan kegemaran membaca perlu ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin serta dilakukan secara berkelanjutan dalam kondisi yang kondusif, harmonis, dan komunikatif," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa peran orang tua, masyarakat, pemerintah, dan lembaga swasta sangat penting dalam mendukung peningkatan minat baca anak-anak. Lomba bertutur yang diselenggarakan pada 14-15 Mei 2025 diharapkan dapat membangkitkan kecintaan anak terhadap budaya daerah dan memperkaya pengetahuan mereka tentang kekayaan budaya lokal.
Meningkatkan Literasi Lewat Berbagai Program
Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Bengkayang untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Salah satu program unggulan adalah lomba bertutur yang bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap budaya daerah dan melestarikan kekayaan budaya lokal. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter tinggi. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono, menambahkan bahwa lomba bertutur merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
Heru Pujiono menjelaskan bahwa kemampuan bercerita erat kaitannya dengan minat baca. "Kemampuan bercerita akan muncul ketika kita memiliki minat baca yang baik. Melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yaitu Gemar Belajar, maka sejak dari rumah anak-anak sudah dibiasakan dengan membaca. Bahan apa saja yang bisa dibaca utamanya yang sifatnya mendidik," jelasnya. Untuk mendukung program ini, Pemkab Bengkayang juga berupaya memberdayakan perpustakaan desa dan perpustakaan sekolah agar tidak hanya menjadi tempat penyimpanan buku, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran yang bermakna.
Program 'Gebrak Sari Saba', yang menekankan kebiasaan membaca satu buku per hari bagi siswa, juga menjadi bagian penting dari strategi peningkatan literasi. Heru berharap program ini tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga kemampuan siswa untuk memahami dan mengimplementasikan isi bacaan dalam kehidupan sehari-hari. "Gebrak Sari Saba, gembira bergerak wujudkan kebiasaan siswa satu hari satu bacaan," ujarnya. Harapannya, program ini memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi siswa dan masyarakat Bengkayang.
Strategi Pemkab Bengkayang dalam Meningkatkan Minat Baca:
- Lomba bertutur dan bercerita
- Pemberdayaan perpustakaan desa dan sekolah
- Program 'Gebrak Sari Saba' (satu buku per hari)
- Kolaborasi dengan orang tua, masyarakat, dan lembaga swasta
Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkab Bengkayang menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan minat baca masyarakatnya. Prestasi peringkat kedua tingkat gemar membaca di Kalimantan Barat menjadi bukti nyata keberhasilan program-program literasi yang telah dijalankan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk meningkatkan minat baca masyarakatnya.