Bengkulu Gelar Pasar Murah Antisipasi Inflasi Jelang Ramadan
Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar pasar murah untuk menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat menjelang Ramadan dan Idul Fitri, dengan menawarkan berbagai komoditas pangan dengan harga lebih terjangkau.
Pemerintah Provinsi Bengkulu mengambil langkah proaktif dalam mengendalikan inflasi menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu menggelar pasar murah di Bengkulu pada Selasa, 18 Februari 2024, sebagai upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
Menjaga Stabilitas Ekonomi Bengkulu
Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, menekankan pentingnya langkah-langkah pengendalian inflasi. "Tantangan dalam mengendalikan inflasi masih cukup besar. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini harus terus dilakukan agar stabilitas makroekonomi Bengkulu tetap terjaga, terutama di tengah proses pemulihan ekonomi," ujarnya. Pasar murah ini menjadi solusi strategis untuk meringankan beban masyarakat dan mencegah lonjakan harga yang signifikan menjelang hari besar keagamaan.
Harga Komoditas Lebih Terjangkau
Berbagai komoditas pangan ditawarkan dengan harga yang lebih bersaing dibandingkan harga pasar umum. Sebagai contoh, bawang merah yang biasanya dijual seharga Rp45.000 per kilogram, di pasar murah hanya dibanderol Rp30.000 per kilogram. Demikian pula dengan daging ayam potong, yang biasanya dijual sekitar Rp28.000 per kilogram, kini hanya Rp25.000 per kilogram. Cabai merah, komoditas penting lainnya, juga mengalami penurunan harga dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram.
Bahkan minyak goreng pun mendapatkan penyesuaian harga, dengan selisih Rp500 hingga Rp2.000 per kemasan, tergantung merek dan ukuran kemasan. Penurunan harga ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki daya beli terbatas.
Inflasi Bengkulu di Atas Rata-rata Nasional
Langkah ini dinilai sangat penting mengingat inflasi Bengkulu saat ini masih berada di atas rata-rata nasional, yaitu 1,33 persen (year on year). Pasar murah menjadi salah satu strategi efektif untuk menekan angka inflasi dan menjaga daya beli masyarakat tetap stabil. Dengan menyediakan komoditas penting dengan harga terjangkau, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar.
Prioritas pada Produk Lokal
Sebagai Ketua TPID Bengkulu, Rosjonsyah juga menekankan pentingnya memprioritaskan produk lokal unggulan dalam pasar murah ini. Hal ini bertujuan untuk mendukung perekonomian daerah dan memperkenalkan produk-produk khas Bengkulu kepada masyarakat luas. Program pasar murah ini direncanakan akan dilaksanakan secara merata di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, memastikan aksesibilitas yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dampak Pasar Murah
Pasar murah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat Bengkulu. Selain menekan inflasi dan menjaga daya beli, program ini juga dapat membantu para petani dan pedagang lokal untuk memasarkan produknya. Dengan demikian, pasar murah tidak hanya bermanfaat bagi konsumen, tetapi juga bagi para produsen lokal.
Kesimpulan
Gelaran pasar murah oleh TPID Provinsi Bengkulu merupakan langkah tepat dan strategis dalam menghadapi tantangan inflasi menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Dengan harga komoditas yang lebih terjangkau dan fokus pada produk lokal, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bengkulu. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga yang wajar.