BI Dukung Ketahanan Pangan Talaud lewat Pertanian Modern
Bank Indonesia (BI) membantu kelompok tani di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, dengan pertanian modern untuk meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian daerah.
Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memberikan bantuan berupa teknologi pertanian modern kepada kelompok tani di Kabupaten Kepulauan Talaud. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) tersebut. Program ini diresmikan pada Minggu, 5 Mei 2024, di Dusun I, Desa Essang Selatan, Kecamatan Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud.
Kepala BI Perwakilan Sulut, Andry Prasmuko, menyatakan komitmen BI untuk menjaga ketahanan pangan di Talaud. "Upaya menjaga ketahanan pangan komoditas pangan strategis dilakukan BI Sulut hingga ke Kepulauan Talaud," ujar Andry. Program ini fokus pada peningkatan produksi cabai rawit, komoditas penting bagi masyarakat Talaud.
Bantuan yang diberikan meliputi 'smart green house' dan sumur bor untuk Kelompok Tani (Poktan) Rajawali. Poktan Rajawali terpilih karena kinerjanya yang baik sebagai alumni Program Petani Unggulan Sulut (Patua) tahun 2020 dan perannya sebagai penyedia bibit cabai di Talaud. Mereka bahkan telah membina kelompok tani lainnya, menunjukkan potensi besar untuk pengembangan pertanian di daerah tersebut.
Penguatan Poktan Rajawali untuk Ketahanan Pangan Talaud
Pemberian 'smart green house' bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi cabai rawit. Sementara itu, sumur bor akan mengatasi kendala pengairan yang selama ini dihadapi oleh Poktan Rajawali. Andry Prasmuko optimistis bahwa optimalisasi lahan pertanian di Talaud akan meningkatkan ekonomi masyarakat dan meredam inflasi.
"Kami rasa, apabila lahan-lahan perkebunan di Talaud dapat dioptimalkan dengan baik untuk produk hortikultura seperti cabai maka ekonomi masyarakat bisa lebih meningkat. Hal ini sekaligus bisa juga untuk meredam inflasi di Talaud," jelas Andry.
Dengan bantuan ini, diharapkan Poktan Rajawali dapat semakin berperan dalam memenuhi kebutuhan cabai di Talaud dan sekitarnya. Keberhasilan Poktan Rajawali juga diharapkan dapat menginspirasi kelompok tani lainnya untuk menerapkan teknologi pertanian modern.
BI menilai Poktan Rajawali memiliki potensi besar karena menjadi satu-satunya pemasok bibit cabai di Kepulauan Talaud dan bermitra dengan Dinas Pertanian dalam penyediaan bibit cabai rawit lokal. Saat ini, Poktan Rajawali telah berhasil membina kelompok tani lainnya, menunjukkan komitmen dan kemampuan mereka dalam pengembangan pertanian.
Detail Bantuan dan Target Produksi
Poktan Rajawali memiliki lahan seluas 5,5 Ha dengan 10 anggota. Saat ini, 1 Ha lahan telah ditanami sekitar 12.000 pohon cabai rawit yang telah memasuki masa panen. Produksi cabai rawit mencapai 140-160 kg per minggu.
Bantuan 'smart green house' dan sumur bor diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha pertanian Poktan Rajawali. BI optimistis program ini akan berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Dengan dukungan BI, diharapkan petani di Talaud dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat Talaud, mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, dan meningkatkan kesejahteraan petani. Program ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dan BI dalam mendukung pembangunan di daerah 3T.