BI Kepri Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Program UMKM
Bank Indonesia Kepri berkomitmen mendukung UMKM Kepri meski efisiensi anggaran dilakukan, program tahunan seperti KURMA dan Gebyar Melayu Pesisir tetap berjalan.
Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Kepulauan Riau (Kepri) memastikan bahwa efisiensi anggaran yang diterapkan tidak akan memengaruhi program-program tahunan yang dirancang untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala KPw BI Kepri, Rony Widijarto, di Batam, Kamis (20/2).
Keputusan ini diambil untuk memastikan pertumbuhan UMKM di Kepri tetap terjaga. BI berkomitmen untuk terus menjalankan berbagai kegiatan tahunan yang telah direncanakan, meskipun terdapat pengurangan anggaran. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai strategi, termasuk memastikan program-program unggulan tetap berjalan.
Rony Widijarto menegaskan, "Salah satu strategi utama kami adalah memastikan program-program tahunan seperti pameran UMKM dan edukasi digitalisasi pembayaran tetap berjalan. Meskipun ada efisiensi anggaran, kami tetap melakukan berbagai upaya agar UMKM di Kepri terus berkembang."
Program Unggulan BI Kepri untuk UMKM
Salah satu program andalan yang akan tetap dilaksanakan adalah KURMA (Kepulauan Riau Ramadhan Fair). Program ini akan menyambut bulan suci Ramadhan dengan serangkaian kegiatan di Tanjungpinang. KURMA dirancang sebagai langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Kepri.
Acara ini akan mencakup berbagai kegiatan, termasuk kompetisi, pameran produk halal, dan Bazar Ramadhan. "Acara KURMA ini merupakan ajang untuk menguatkan sistem ekonomi syariah dengan merangkul komunitas, pelaku usaha dan masyarakat dengan seminar dan diskusi," jelas Rony Widijarto.
Selain KURMA, BI Kepri juga akan menggelar Gebyar Melayu Pesisir (GMP). GMP bertujuan untuk mempromosikan produk-produk unggulan UMKM Kepri dan mendorong peningkatan penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran digital. Acara ini akan dimeriahkan dengan bazar UMKM, edukasi digitalisasi pembayaran, dan berbagai pertunjukan seni budaya Melayu.
Rony juga menambahkan pentingnya pengembangan sektor pariwisata untuk mendukung UMKM Batam. "Batam punya potensi besar, tapi masih perlu lebih banyak kegiatan atraksi untuk menarik wisatawan. Kami melihat Singapura punya konser internasional, dan Batam sebenarnya bisa melakukan hal serupa untuk menarik wisatawan, sekaligus memajukan sektor UMKM," ujarnya.
Efisiensi Anggaran dan Digitalisasi UMKM
Meskipun ada efisiensi anggaran, BI Kepri berkomitmen untuk memastikan program-program pendukung UMKM tetap berjalan optimal. Salah satu fokus utama adalah mendorong digitalisasi UMKM melalui QRIS. BI Kepri optimistis bahwa dengan tetap berjalannya berbagai program ini, pertumbuhan ekonomi daerah akan tetap terjaga.
Dengan pemberdayaan pelaku UMKM dan dorongan inovasi di sektor ekonomi kreatif, BI Kepri yakin pertumbuhan ekonomi Kepri akan tetap stabil. BI Kepri akan terus berupaya untuk mendukung UMKM Kepri agar tetap berkembang dan berdaya saing.
BI Kepri juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan bekerja sama, diharapkan program-program pendukung UMKM dapat memberikan dampak yang lebih besar dan berkelanjutan bagi perekonomian Kepri.
Kesimpulan
Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, BI Kepri optimistis dapat terus mendukung pertumbuhan UMKM di Kepri meskipun dengan adanya efisiensi anggaran. Berbagai program unggulan yang tetap berjalan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.