BNI dan Kemenkop Percepat Revitalisasi KUD dan Gapoktan
Kementerian Koperasi dan BNI berkolaborasi untuk revitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD) dan peningkatan status Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi koperasi, guna mendorong perekonomian nasional.
Jakarta, 6 Februari 2024 - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI resmi bekerja sama untuk memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kualitas tata kelola koperasi, khususnya Koperasi Unit Desa (KUD) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Kolaborasi ini diumumkan langsung oleh Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, di Jakarta. Langkah ini dinilai krusial untuk meningkatkan peran koperasi dalam perekonomian nasional. Inisiatif ini menargetkan revitalisasi KUD dan transformasi Gapoktan menjadi koperasi yang lebih modern dan efisien.
Pendanaan dan Penguatan Kelembagaan
Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah penyediaan pembiayaan. BNI akan membantu KUD dan Gapoktan dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan untuk mendapatkan akta badan usaha yang sah sebagai koperasi. Dana Corporate Social Responsibility (CSR) BNI akan dialokasikan untuk mendukung perubahan status Gapoktan ini. Menurut Wamenkop Ferry, dukungan BNI sangat diapresiasi karena akan mempermudah proses transformasi Gapoktan menjadi koperasi secara bertahap.
Transformasi ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi petani. Penyaluran pupuk akan menjadi lebih mudah dan murah, memberikan keuntungan bagi para petani. Selain itu, revitalisasi KUD akan menciptakan wadah strategis untuk menyimpan dan mengolah hasil panen, meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian.
Modernisasi Pengolahan Hasil Panen
Wamenkop Ferry juga menyoroti masih banyaknya petani yang menggunakan metode tradisional dalam mengolah hasil panen. Sebagai contoh, pengeringan gabah masih banyak dilakukan dengan cara dijemur secara manual. Metode ini tidak efisien dan memakan waktu lama. Oleh karena itu, revitalisasi KUD akan difokuskan pada penyediaan mesin pengering (dryer) di gudang-gudang KUD. Dengan adanya mesin pengering, hasil panen dapat dikeringkan lebih cepat dan menjaga kualitasnya.
"KUD memiliki aset berupa gudang, dan beberapa sudah dilengkapi dryer, namun tidak semua. Kolaborasi ini akan diarahkan untuk penyediaan dryer di KUD yang belum memilikinya," jelas Wamenkop Ferry. Ia optimistis bahwa kerja sama ini akan meningkatkan kontribusi KUD dan Gapoktan terhadap perekonomian nasional.
Komitmen BNI dalam Mendukung Transformasi Koperasi
Wakil Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, menegaskan komitmen BNI dalam mendukung program prioritas pemerintah ini. BNI akan mendukung penuh upaya Kemenkop untuk melakukan digitalisasi, rebranding koperasi, dan penguatan tata kelola koperasi. Dukungan ini diberikan melalui program CSR BNI.
"Ini komitmen kami untuk mendukung transformasi yang dilakukan Kemenkop terhadap koperasi di seluruh Indonesia," ujar Putrama. BNI menyadari peran strategis koperasi sebagai wadah usaha bersama masyarakat dalam mendorong peningkatan perekonomian nasional. Sebagai BUMN di sektor jasa keuangan, BNI memiliki mandat untuk menjaga perekonomian nasional bersama berbagai pihak, termasuk Kemenkop.
Kesimpulan
Kolaborasi antara Kemenkop dan BNI dalam merevitalisasi KUD dan meningkatkan status Gapoktan menjadi koperasi merupakan langkah strategis untuk memperkuat sektor pertanian dan koperasi di Indonesia. Dengan dukungan pembiayaan dan modernisasi teknologi, diharapkan KUD dan Gapoktan dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien dan modern.