BNN dan PARFI Jalin Kerja Sama Cegah Narkoba di Industri Film
Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) sepakat bekerja sama untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di industri film Indonesia melalui seminar, workshop, dan kampanye anti-narkoba.
Jakarta, 18 Februari 2024 - Badan Narkotika Nasional (BNN) melihat industri film Indonesia sebagai media efektif untuk mengkampanyekan bahaya penyalahgunaan narkoba. Dengan jangkauan luas dan pengaruhnya terhadap opini publik, film dinilai sebagai agen perubahan yang ampuh dalam menyebarkan pesan positif terkait bahaya narkotika. Hal ini disampaikan BNN saat menerima audiensi dari Caretaker Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI).
Pertemuan pada Jumat, 14 Februari 2024 lalu, menghasilkan kesepakatan penting antara BNN dan PARFI. Sekretaris Utama BNN, Tantan Sulistyana, menekankan peran krusial komunitas perfilman dalam mendukung program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). "Pertemuan ini bertujuan membahas upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di industri perfilman Indonesia," ujar Tantan.
Kerja Sama BNN dan PARFI: Strategi Pencegahan Narkoba
Kedua belah pihak berkomitmen meningkatkan kerja sama melalui berbagai program edukasi. Seminar, workshop, dan kampanye anti-narkoba akan menyasar aktor, aktris, dan seluruh kru film. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari narkoba dan memberikan contoh positif bagi masyarakat luas.
Wakil Ketua Caretaker PARFI, Mutiara Sani, menyambut baik inisiatif ini. PARFI berjanji akan aktif berkolaborasi dengan BNN dan bahkan berencana memasukkan materi edukasi bahaya narkoba dalam program pelatihan bagi anggotanya. Inisiatif ini menunjukkan komitmen nyata industri film untuk turut serta dalam memerangi penyalahgunaan narkoba.
Film Edukasi: Senjata Baru dalam Perang Melawan Narkoba
Kolaborasi BNN dengan industri film bukan hanya sebatas seminar dan workshop. Sebelumnya, BNN telah bekerja sama dengan Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) untuk memproduksi film edukasi berjudul "Dua Dunia." Film ini diluncurkan pada Jumat, 14 Februari 2024, di Jakarta.
Ketua Umum DPP FPPI, Marlinda Irwanti, berharap film "Dua Dunia" dapat menjadi alat edukasi yang efektif dan berkontribusi pada program pemerintah dalam memberantas narkoba. "Dengan demikian kita menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia untuk ikut andil dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan Indonesia Emas generasi muda yang bebas dari narkoba," kata Marlinda.
Langkah Maju dalam Pencegahan Narkoba
Kerja sama antara BNN dan PARFI, serta produksi film edukasi seperti "Dua Dunia," menandai langkah signifikan dalam upaya pencegahan narkoba di Indonesia. Dengan melibatkan industri kreatif, pesan-pesan pencegahan narkoba dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan lebih efektif. Semoga kolaborasi ini dapat menginspirasi sektor lain untuk turut serta dalam menciptakan Indonesia yang bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Langkah-langkah konkret yang diambil oleh BNN dan PARFI, seperti seminar, workshop, dan kampanye anti-narkoba, menunjukkan komitmen nyata untuk menciptakan lingkungan industri film yang sehat dan bebas dari pengaruh narkoba. Partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk industri film, sangat penting dalam upaya menekan angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia.