Bosnia-Herzegovina Dukung Ukir Jepara Masuk Warisan Budaya UNESCO
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendapat dukungan dari Duta Besar Bosnia-Herzegovina untuk membantu mendaftarkan seni ukir Jepara sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat baru-baru ini menerima kabar baik terkait upaya pelestarian seni ukir Jepara. Duta Besar Bosnia-Herzegovina untuk Indonesia, Armin Limo, menyatakan kesediaannya membantu Indonesia dalam mencatatkan seni ukir Jepara sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) UNESCO. Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin lalu.
Dukungan ini muncul setelah Lestari menyampaikan pentingnya pelestarian seni ukir Jepara yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat selama berabad-abad. "Seni ukir di Jepara memiliki sejarah panjang karena merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Pencatatan seni ukir sebagai bagian WBTB UNESCO sangat diharapkan oleh masyarakat Jepara," ungkap Lestari Moerdijat. Ia berharap langkah ini dapat meningkatkan eksistensi dan upaya pelestarian seni ukir Jepara.
Kabar baik ini disambut antusias oleh Lestari, yang juga merupakan anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II. Ia melihat peluang besar untuk mewujudkan harapan masyarakat Jepara melalui kerja sama dengan Bosnia-Herzegovina, yang telah lebih dulu berhasil mencatatkan seni ukir Konjic sebagai WBTB UNESCO pada tahun 2017. Dengan pengalaman Bosnia-Herzegovina, diharapkan proses pengajuan seni ukir Jepara dapat berjalan lebih lancar.
Dukungan Konkrit dari Bosnia-Herzegovina
Duta Besar Armin Limo tidak hanya memberikan dukungan verbal, tetapi juga menjelaskan langkah-langkah konkrit yang akan diambil. Pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa kementerian di Bosnia-Herzegovina, termasuk Kementerian Luar Negeri, Kementerian Urusan Sipil, dan yang terpenting, Kementerian Kebudayaan. Kementerian Kebudayaan akan berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Konjic, yang memiliki pengalaman dalam proses pendaftaran WBTB UNESCO.
Lebih lanjut, Armin berharap Duta Besar Republik Indonesia untuk Bosnia-Herzegovina juga dapat melakukan pendekatan kepada Pemerintah Kota Konjic. Kerja sama antar pemerintah ini diharapkan dapat mempermudah proses pengajuan dan meningkatkan peluang keberhasilan. Hal ini menunjukkan komitmen nyata Bosnia-Herzegovina dalam membantu melestarikan warisan budaya Indonesia.
Dukungan ini juga diharapkan dapat mempercepat proses pengajuan seni ukir Jepara melalui mekanisme ekstensi inskripsi. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan prosesnya akan lebih efisien dan terarah.
Pertemuan dan Pihak yang Terlibat
Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting. Selain Lestari Moerdijat dan Duta Besar Armin Limo, turut hadir Duta Besar Indonesia untuk UNESCO periode 2021—2024, Ismunandar, serta Staf Khusus dan Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Usman Kansong dan Radityo Fajar Arianto. Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam upaya melestarikan seni ukir Jepara.
Kehadiran Duta Besar Ismunandar memberikan nilai tambah pada pertemuan tersebut, mengingat pengalaman dan keahliannya dalam bidang UNESCO. Kepakarannya diharapkan dapat memberikan arahan dan strategi yang tepat dalam proses pengajuan seni ukir Jepara.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana negara-negara dapat saling mendukung dalam upaya pelestarian warisan budaya dunia. Semoga upaya ini membuahkan hasil positif dan seni ukir Jepara dapat segera diakui sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
Proses pengajuan ini diharapkan akan berjalan lancar berkat dukungan dan kerja sama yang telah terjalin. Semoga seni ukir Jepara dapat segera mendapatkan pengakuan internasional sebagai warisan budaya tak benda UNESCO, sehingga pelestariannya dapat terus ditingkatkan.