BPBD Mukomuko: Hujan Deras, Belum Ada Laporan Genangan
Hujan deras mengguyur Mukomuko sejak Minggu malam hingga Senin pagi, namun BPBD setempat belum menerima laporan genangan air, meskipun debit air Sungai Selagan meningkat.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak Minggu malam (27/4) hingga Senin pagi (28/4), belum mengakibatkan genangan air yang signifikan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko, Ahmad Hidayat Syah, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon. Meskipun demikian, kewaspadaan tetap diimbau kepada masyarakat, terutama yang bermukim di daerah rawan banjir.
"Sampai saat ini belum ada laporan. Itu artinya wilayah ini masih aman dari genangan air," ujar Ahmad Hidayat Syah. Pernyataan ini memberikan sedikit kelegaan bagi warga Mukomuko, meskipun potensi banjir tetap menjadi perhatian mengingat prakiraan cuaca yang masih menunjukkan potensi hujan.
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Mukomuko hingga 30 April 2025, yang mengindikasikan kemungkinan hujan ringan hingga hujan disertai petir. Informasi ini sangat penting bagi masyarakat, khususnya di 12 dari 15 kecamatan yang berisiko tinggi terdampak banjir akibat luapan sungai-sungai besar di daerah tersebut.
Pemantauan Debit Air Sungai dan Kesiapsiagaan BPBD
Meskipun belum ada laporan genangan, BPBD Mukomuko tetap memantau situasi dengan seksama. Ahmad Hidayat Syah menyebutkan bahwa debit air Sungai Selagan di bawah jembatan Kelurahan Koto Jaya mengalami peningkatan. Namun, ia berharap peningkatan debit air ini tidak sampai menggenangi jalan dan permukiman warga di sekitar sungai.
BPBD Mukomuko telah menyiapkan langkah antisipasi. Mereka memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC) yang terdiri dari 50 personel. Personel TRC ini tersebar di seluruh kecamatan, dengan dua orang per kecamatan, serta tambahan personel dari BPBD dan OPD terkait. TRC ini berperan sebagai mata dan telinga BPBD di lapangan, melaporkan setiap kejadian bencana alam yang terjadi di wilayah masing-masing.
Ahmad Hidayat Syah menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa jika hujan cepat berhenti, maka kemungkinan besar wilayah tersebut akan aman dari genangan. Namun, jika hujan terus menerus mengguyur daerah tersebut, maka potensi genangan di fasilitas umum dan permukiman penduduk akan meningkat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga.
Wilayah Rawan Banjir di Mukomuko
Sebanyak 12 dari 15 kecamatan di Kabupaten Mukomuko masuk dalam kategori wilayah rawan banjir. Hal ini disebabkan oleh keberadaan beberapa sungai besar yang berpotensi meluap saat curah hujan tinggi. Masyarakat di daerah-daerah rawan ini perlu lebih meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari BPBD setempat.
BPBD Mukomuko terus melakukan pemantauan dan siap memberikan respon cepat jika terjadi genangan atau bencana alam lainnya. Keberadaan TRC yang tersebar di seluruh kecamatan diharapkan dapat mempercepat proses pelaporan dan penanganan jika terjadi keadaan darurat.
Meskipun saat ini belum ada laporan genangan, kesiapsiagaan tetap menjadi prioritas. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti imbauan dari BPBD setempat. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam upaya mitigasi bencana.