BRIN dan Kedubes China Buka Peluang Kerja Sama Penelitian Biodiversitas
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Kedutaan Besar China membuka peluang kolaborasi riset biodiversitas, ditandai kunjungan Dubes China ke Kebun Raya Bogor dan eksplorasi berbagai program riset.
Bogor, Jawa Barat, 17 Februari 2024 - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka peluang besar kerja sama penelitian biodiversitas dengan Kedutaan Besar China di Indonesia. Kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia, Wang Lutong, ke Kebun Raya Bogor (KRBG) pada Kamis, 13 Februari lalu, menjadi momentum penting dalam penjajakan kerjasama ini.
Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL) BRIN, Andes Hamuraby Rozak, menjelaskan bahwa tawaran kerja sama penelitian biodiversitas disampaikan langsung kepada Dubes Wang saat kunjungan tersebut. Kunjungan tersebut tidak hanya sekadar melihat koleksi anggrek dan Nepenthes di KRBG, tetapi juga menjadi bagian penting dari diplomasi sains untuk membuka peluang kolaborasi riset antara kedua negara.
Kerja Sama Riset Biodiversitas: Tiga Platform Utama
Andes memaparkan tiga platform kolaborasi riset yang ditawarkan BRIN kepada pihak China. Pertama, platform Biologi Struktur Biomolekul Biodiversitas, yang merupakan program riset strategis nasional yang telah berjalan sejak Juli 2024. Program ini fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) periset unggul melalui skema mobilitas periset seperti postdoctoral, visiting researcher, degree by research, dan research assistant.
Kedua, platform riset ekspedisi biodiversitas terestrial, yang memungkinkan penelitian kolaboratif di berbagai ekosistem Indonesia. Ketiga, platform banana for food, yang berfokus pada penelitian dan pengembangan pisang untuk peningkatan produksi dan nilai ekonomi. Ketiga platform ini menawarkan berbagai peluang kolaborasi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Kekayaan Biodiversitas Indonesia: Aset Berharga untuk Masa Depan
Duta Besar Wang turut memberikan apresiasinya terhadap kekayaan biodiversitas Indonesia. Beliau menekankan bahwa kekayaan hayati ini merupakan aset berharga yang perlu dilindungi dan dijaga kelestariannya. Kerja sama riset biodiversitas antara BRIN dan Pemerintah China, menurut Dubes Wang, merupakan wujud komitmen nyata dalam upaya pelestarian tersebut. Lebih lanjut, Dubes Wang juga menyinggung kerja sama yang telah terjalin antara BRIN dan Chinese Academy of Science, dan berharap kerja sama ini akan semakin berkembang di masa mendatang.
“Selama ini, BRIN sudah banyak melakukan riset biodiversitas melalui kerja sama dengan Chinese Academy of Science. Ke depannya, akan semakin banyak peluang kerja antara BRIN dan Pemerintah China dalam meningkatkan kerja sama bilateral,” ujar Dubes Wang.
Penguatan Infrastruktur Riset dan Kemitraan
Direktur Penguatan dan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN, Joannes Ekaprasetya Tandjung, menyambut baik kunjungan Dubes Wang ke Kebun Raya Bogor. Kunjungan ini dianggap sebagai langkah diplomatik penting setelah beberapa dekade. Jo juga menekankan pentingnya kemitraan, baik dengan lembaga penelitian maupun swasta dan industri, untuk meningkatkan kualitas infrastruktur riset BRIN, termasuk sarana dan peralatan di laboratorium-laboratorium di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno di Cibinong.
Pengelolaan Kebun Raya Bogor sendiri saat ini melibatkan kemitraan dengan pihak swasta, yaitu Mitra Natura Raya, yang terbukti memberikan banyak manfaat. Kunjungan Dubes Wang diharapkan dapat semakin mendorong kemitraan tersebut dan menarik investasi untuk pengembangan infrastruktur riset di Indonesia.
Kesimpulan
Kunjungan Dubes China ke Kebun Raya Bogor menandai babak baru dalam kerja sama riset biodiversitas antara Indonesia dan China. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang biodiversitas secara global. Dengan adanya tiga platform kolaborasi riset yang ditawarkan BRIN, peluang kerja sama ini terbuka lebar dan menjanjikan masa depan yang cerah bagi kedua negara.