BRIN: Hubungan Erat Indonesia-China, Hasil Survei Pemerintah
BRIN mengungkapkan survei pemerintah menunjukkan hubungan erat Indonesia-China yang telah terjalin kuat sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo, ditandai kerja sama ekonomi dan diplomasi tingkat tinggi.
Jakarta, 30 Januari 2024 - Sebuah survei awal yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan temuan mengejutkan terkait hubungan Indonesia-China. Pemerintah Indonesia memandang hubungan dengan China sangat erat, sebuah ikatan yang telah terjalin kuat sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga saat ini.
Kepala Pusat Riset Hukum BRIN, Emilia Yustiningrum, memaparkan hal tersebut menanggapi hasil ASEAN Peoples' Perceptions Survey (APPS) oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). APPS menempatkan China sebagai mitra paling relevan bagi masa depan ASEAN. Emilia menjelaskan survei BRIN dilakukan terhadap 10 kementerian yang menangani kawasan Indo-Pasifik, bertujuan untuk memahami pandangan pemerintah Indonesia terhadap kawasan tersebut.
Survei BRIN mengungkap empat poin penting terkait hubungan Indonesia-China. China dinilai sebagai mitra material yang paling tidak tersentuh, mitra yang paling menguntungkan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, negara dengan proyeksi kekuatan sosial terkuat, dan mitra yang paling relevan untuk masa depan Indonesia. Hal ini mencerminkan pandangan pemerintah Indonesia tentang peran penting China dalam berbagai aspek kehidupan nasional.
Mengapa hubungan ini begitu erat? Emilia menjelaskan bahwa pendekatan pemerintah China dilakukan secara multi-tingkat. Mulai dari hubungan antar kepala negara, seperti inisiatif 12 tahunan Presiden Xi Jinping yang diperkenalkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2013 dan kembali disampaikan ke parlemen Indonesia pada 2015. Kerja sama bilateral pun berlanjut di era Presiden Joko Widodo, melibatkan berbagai kementerian.
Lebih lanjut, pemerintah China juga aktif membangun hubungan dengan masyarakat Indonesia, khususnya melalui institusi akademik, termasuk perguruan tinggi Islam seperti IAIN Surabaya. Hal ini menunjukkan upaya China untuk memperkuat ikatan dengan Indonesia di berbagai lapisan masyarakat. Peran diaspora China di Indonesia juga dinilai sangat signifikan, mendukung investasi China yang semakin dekat dengan masyarakat Indonesia.
Emilia menambahkan bahwa hasil survei BRIN sejalan dengan temuan FPCI, yang menunjukkan persepsi kuat tentang hubungan erat antara China dan Indonesia. APPS mencatat 31,9 persen responden ASEAN menganggap China sebagai mitra paling relevan, jauh di atas Korea Selatan (19,58 persen) dan Jepang (19,43 persen).
Kesimpulannya, survei BRIN mengonfirmasi hubungan erat antara Indonesia dan China, yang dibangun melalui berbagai kerjasama di tingkat pemerintahan, akademisi, dan masyarakat. Hubungan ini menunjukkan peran penting China dalam pandangan pemerintah Indonesia terhadap Indo-Pasifik dan masa depan negara.