Buaya Penyerang Anak di Sungai Sangatta Tertangkap!
Tim gabungan berhasil menangkap buaya yang diduga menerkam Fiki (10) di Sungai Sangatta, Kutai Timur, setelah pencarian intensif.
Sebuah operasi gabungan berhasil menangkap seekor buaya di Sungai Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Buaya tersebut diduga kuat sebagai pelaku penyerangan terhadap Fiki (10), seorang anak yang dilaporkan hilang saat berenang di sungai tersebut pada Sabtu sore, 26 April 2024. Penangkapan yang menegangkan ini terjadi pada Minggu dini hari, 27 April 2024, sekitar pukul 00.00 WITA, tidak jauh dari lokasi kejadian di RT 34, Kampung Kajang, Kelurahan Singa Geweh.
Kepala BPBD Kutai Timur, M Idris Syam, membenarkan penangkapan buaya tersebut. Operasi melibatkan tim gabungan dari Basarnas, BPBD Kutim, RAPI, ORARI, pawang buaya dari Laskar Kebangkitan Kutai (LKK), dan relawan lainnya. Keberhasilan ini disambut sukacita oleh warga sekitar yang menyaksikan langsung evakuasi buaya tersebut.
Kejadian bermula sekitar pukul 15.00 WITA saat Fiki berenang bersama enam temannya. Sekitar pukul 16.20 WITA, Fiki tiba-tiba ditarik ke dalam air oleh seekor buaya saat berusaha meraih bambu di tepi sungai. Keenam temannya, Iki (15), Atung (15), Niki (11), Fuji (12), Opal, dan Mamat, menjadi saksi mata kejadian nahas tersebut dan berhasil selamat.
Pencarian Intensif dan Penangkapan Buaya
Setelah laporan kejadian, pencarian Fiki langsung dilakukan oleh tim gabungan. Tim menyisir Sungai Sangatta berdasarkan keterangan saksi mata, Samariah (22) dan Tika (14), yang melihat kejadian tersebut. Proses pencarian yang melibatkan berbagai pihak dan keahlian akhirnya membuahkan hasil dengan tertangkapnya buaya yang diduga sebagai pelaku.
Proses penangkapan buaya itu sendiri dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pawang buaya berpengalaman. Keberadaan pawang buaya ini dinilai sangat penting untuk memastikan keamanan dan keselamatan tim pencari selama proses penangkapan berlangsung. Keberhasilan ini menunjukkan kerja sama yang solid antar berbagai instansi dan relawan.
Setelah berhasil ditangkap, buaya tersebut kemudian dievakuasi untuk proses lebih lanjut. Meskipun buaya telah ditangkap, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan keterkaitan buaya tersebut dengan hilangnya Fiki. Proses identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan oleh pihak berwenang.
Imbauan Kewaspadaan dan Keselamatan
Menyikapi kejadian ini, BPBD Kutai Timur mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari aktivitas di sekitar sungai, terutama saat sore hari. Sungai Sangatta, seperti banyak sungai lainnya, menjadi habitat alami bagi berbagai satwa liar, termasuk buaya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi imbauan keselamatan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat beraktivitas di dekat habitat satwa liar. Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan menghindari tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun satwa liar. Penting juga untuk selalu mengikuti imbauan dan arahan dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan.
Keberhasilan penangkapan buaya ini diharapkan dapat memberikan sedikit ketenangan bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Namun, pencarian terhadap Fiki akan tetap dilanjutkan hingga ditemukan titik terang. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan dan menjaga kelestarian lingkungan.