Bulog Buka Peluang Serap Jagung Petani Sumbar, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Bulog Sumatera Barat membuka peluang pembelian jagung petani lokal dengan harga Rp5.500 per kilogram untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.
Perum Bulog Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) membuka peluang besar untuk menyerap komoditas jagung dari petani lokal. Langkah ini diambil untuk mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan para petani di Ranah Minang, sesuai arahan Badan Pangan Nasional. Bulog menargetkan serapan jagung sebanyak 40 ribu ton di Sumatera Barat.
Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumbar, Darma Wijaya, menjelaskan bahwa saat ini Bulog belum melakukan penyerapan jagung karena masih melakukan pemetaan potensi produksi jagung di berbagai wilayah Sumbar. Setelah identifikasi potensi selesai, Bulog akan berkoordinasi langsung dengan para petani untuk proses pembelian. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, khususnya para petani jagung.
Harga pembelian jagung yang ditetapkan oleh pemerintah adalah Rp5.500 per kilogram. Harga ini diputuskan untuk melindungi dan menyejahterakan petani jagung di Sumatera Barat. Dengan harga yang kompetitif ini, diharapkan petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik dari hasil panen mereka.
Potensi Jagung Sumbar dan Tantangan Serapan
Bulog Sumbar tengah gencar memetakan daerah sentra jagung untuk mencapai target serapan 40 ribu ton. Kota Payakumbuh, sebagai pusat peternakan, menjadi salah satu fokus utama karena tingginya konsumsi jagung untuk pakan ternak. Namun, tantangannya adalah sebagian besar jagung dari berbagai kabupaten dan kota di Sumbar telah dipasok ke Kota Payakumbuh atau dijual ke provinsi tetangga karena pertimbangan harga yang lebih tinggi.
Darma Wijaya menambahkan bahwa beberapa petani telah menjalin kemitraan dengan produsen pakan ternak, sehingga hasil panen mereka telah terikat kontrak. Hal ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi Bulog dalam mencapai target serapan jagung. Bulog perlu membangun strategi yang tepat untuk bisa bersaing dengan pasar yang sudah ada.
Meskipun terdapat tantangan, Bulog optimistis dapat menyerap jagung dari petani Sumbar. Dengan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah dan petani, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.
Strategi Bulog dalam Serap Jagung Petani
Untuk mencapai target serapan jagung, Bulog Sumbar akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan kelompok tani. Mereka akan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada petani mengenai program penyerapan jagung ini. Selain itu, Bulog juga akan mempermudah proses transaksi agar petani merasa nyaman dan terlindungi.
Bulog juga akan menjamin kepastian harga dan pembayaran kepada petani. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dan memastikan keberlanjutan program. Dengan demikian, petani akan lebih bersemangat untuk menjual jagung mereka kepada Bulog.
Lebih lanjut, Bulog akan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti Dinas Pertanian dan Koperasi, untuk memastikan kelancaran distribusi dan penyimpanan jagung. Kerjasama ini akan membantu Bulog dalam mengelola stok jagung dan memastikan ketersediaan jagung di pasaran.
Dengan strategi yang komprehensif ini, Bulog optimistis dapat mencapai target serapan jagung dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani jagung di Sumatera Barat.
"Ketetapan harga pembelian tertinggi ini dibuat pemerintah dengan tujuan menyejahterakan sekaligus melindungi para petani," ujar Darma Wijaya menegaskan komitmen Bulog dalam mendukung petani.